
Asing Masuk ke Obligasi RI, tapi Kebanyakan Spekulan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
23 April 2020 17:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyebutkan dalam sepekan terakhir terjadi aliran dana masuk ke pasar modal Indonesia. Aliran masuk dana asing tersebut membuat nilai tukar rupiah stabil.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan, nilai dana asing yang masuk ke pasar modal mencapai Rp 4,37 triliun. Dana asing tersebut masuk ke pasar surat berharga negara (SBN).
Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan kendati saat ini asing mulai masuk kembali ke pasar surat utang, namun secara month to date asing masih mencatatkan net sell meski tak sebesar net sell Maret yang mencapai Rp 121 triliun.
Selain itu, tipikal investor yang masuk adalah investor trader, bukan yang akan menahan surat utang sampai mature.
"Investor yang masuk ini kalau dilihat dari polanya adalah investor dengan gaya investasi trading, spekulasi, bukan jangka panjang yang ingin nikmati kupon," kata Made kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/4/2020).
Dia menjelaskan, sentimen yang ada saat ini masih sentimen sesaat. Posisi rupiah yang saat ini terbilang melandai menjadi daya tarik investor ini untuk kembali masuk ke pasar surat utang dalam negeri.
Kondisi ini diuntungkan oleh neraca dagang yang selama dua bulan berturut-turut mengalami surplus karena berkurangnya impor migas.
Faktor lainnya adalah sejumlah stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka meredam penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian juga dinilai cukup menenangkan pasar.
"Ke depan neraca dagang memang harus dicermati karena kondisi saat ini. Justru ada dampak dari neraca dagang saat investasi portofolio volatil sehingga penerimaan cadangan devisa dari aktivitas dari neraca perdagangan ini berdampak pada rupiah," terangnya.
(hps/hps) Next Article Pemerintah Cari Utang Dolar Lagi, Uangnya Buat Buyback
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan, nilai dana asing yang masuk ke pasar modal mencapai Rp 4,37 triliun. Dana asing tersebut masuk ke pasar surat berharga negara (SBN).
Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan kendati saat ini asing mulai masuk kembali ke pasar surat utang, namun secara month to date asing masih mencatatkan net sell meski tak sebesar net sell Maret yang mencapai Rp 121 triliun.
"Investor yang masuk ini kalau dilihat dari polanya adalah investor dengan gaya investasi trading, spekulasi, bukan jangka panjang yang ingin nikmati kupon," kata Made kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/4/2020).
Dia menjelaskan, sentimen yang ada saat ini masih sentimen sesaat. Posisi rupiah yang saat ini terbilang melandai menjadi daya tarik investor ini untuk kembali masuk ke pasar surat utang dalam negeri.
Kondisi ini diuntungkan oleh neraca dagang yang selama dua bulan berturut-turut mengalami surplus karena berkurangnya impor migas.
Faktor lainnya adalah sejumlah stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka meredam penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian juga dinilai cukup menenangkan pasar.
"Ke depan neraca dagang memang harus dicermati karena kondisi saat ini. Justru ada dampak dari neraca dagang saat investasi portofolio volatil sehingga penerimaan cadangan devisa dari aktivitas dari neraca perdagangan ini berdampak pada rupiah," terangnya.
(hps/hps) Next Article Pemerintah Cari Utang Dolar Lagi, Uangnya Buat Buyback
Most Popular