PLN: Butuh Rp 16 T Untuk Beri Diskon Listrik 1300 VA

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 April 2020 16:19
PLN (Dok PLN)
Foto: PLN (Dok PLN)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) diminta oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar insentif tarif listrik tidak hanya diberikan kepada pelanggan subsidi 450 volt ampere (VA) dan 900 VA. Namun insentif juga diberikan kepada pelanggan non subsidi 900 VA dan 1300 VA.

Menaggapi hal ini Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya tidak sanggup jika insentif diberikan kepada pelanggan non subsidi 900 VA dan 1300 VA. Zulkifli mengatakan, jika memang nantinya pemerintah akan memberikan insentif bagi mereka, PLN butuh dukungan langsung dari pemerintah.

"Bagaimanapun 1300 VA dalam keputusan pemerintah belum ada. Apabila di masa yang akan datang ada keputusan pemerintah pasti akan kami laksanakan namun apabila itu akan diminta dengan kemapuan keuangan PLN sendiri kami sampaikan ini akan sangat sulit karena kami tidak ada kemmapuan berikan insentif," ungkap Zulkifli dalam rapat dengar pendapat virtual bersama Komisi VII DPR RI, Rabu, (22/04/2020).  

Lebih lajut Zulkifli menerangkan, pelanggan 900 VA terbagi menjadi dua yakni subsidi dan non subsidi.  Saat ini yang difokuskan pemerintah adalah pelanggan 900 VA subsidi, sementara non subsidi belum diberikan insentif.



Berdasarkan hitungannya, untuk golongan 900 VA non subsidi ada sebanyak 22,7 juta pelanggan dengan rekening bulanan rata-rata Rp 143.590. Jika dikalikan dengan jumlah pelanggan 22,7 juta jumlah insentif yang dibutuhkan Rp 9,5 miliar.

Kemudian untuk pelanggan 1300 VA, jumlahnya mencapai 11,7 juta pelanggan dengan rata-rata rekening bulanan Rp 221.631, jika dikalikan jumlahnya mencapai Rp 7,4 triliun. "Kalau kita ada rencana beri insentif kepada 900 VA dan 1300 VA kita sediakan Rp 16,9 triliun per bulan. Jadi itu sudah barang tentu di luar kemampuan PLN," tegasnya.

Hal yang sama juga PLN sampaikan jika harus memberi insentif bagi industri dan perhotelan. PLN jelas tidak akan sanggup jika diminta berikan insentif. "Apabila kami diminta memberikan insentif bagi industri dan bisnis, itu jauh diluar kemampuan kami," paparnya.




[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Bukan Permanen, Diskon Tarif Listrik Pada Waktunya Dicabut!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular