
Internasional
Kematian Corona Bertambah di AS, Semalam Capai 2.751 Orang
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 April 2020 08:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus kematian akibat pandemi corona (COVID-19) di AS terus bertambah. Bahkan angkanya dalam 24 jam terakhir, menjadi 2.751, sebagaimana diungkap data Universitas Johns Hopkins.
Ini membuat total ada 800 ribu lebih orang terinfeksi COVID-19 di negeri itu. Menurut Universitas yang berbasis di Baltimore tersebut ada setidaknya 44.845 kematian orang karena corona di negeri Paman Sam.
Sementara itu, Gubernur New York Andrew Cuomo mendesak Presiden AS Donald Trump untuk lebih banyak membantu New York adalah negara bagian dengan kasus corona terbanyak 256 kasus dan 19 ribu kematian.
Dalam wawancara setelah pertemuan pribadi dengan Trump, ia meminta pemerintah pusat memberikan tanggung jawab penuh pada negara bagian untuk menangani krisis kesehatan ini.
Ia mendesak ada pengujian (tes) dengan cepat, termasuk mempermudah rantai pasokan peralatan medis. Pasalnya saat ini negara bagian tidak diberi kebebasan penuh untuk pengadaan alat uji.
"Kita melakukan 20 ribu tes rata-rata per hari. Dan ingin digandakan, menjadi 40 ribu," katanya.
Dari data Worldometers, ada 2,2 juta warga dunia yang terinfeksi corona. Sebanyak 177 ribu pasien meninggal dan 690 ribu orang sembuh.
Kasus aktif saat ini adalah 1,6 juta, dengan 97% kasus menunjukkan gejala ringan dan 3% gejala serius. Sementara kasus yang sudah selesai sebanyak 867 ribu.
AS masih menjadi negara dengan infeksi terbanyak. Lalu disusul Spanyol (204 ribu kasus), Italia (183 ribu kasus), Prancis (158 ribu kasus), Jerman (148 ribu kasus) dan Inggris (129 ribu kasus) serta Turki (95 ribu kasus).
(sef/sef) Next Article Kematian COVID-19 di AS Turun, California Longgarkan Lockdown
Ini membuat total ada 800 ribu lebih orang terinfeksi COVID-19 di negeri itu. Menurut Universitas yang berbasis di Baltimore tersebut ada setidaknya 44.845 kematian orang karena corona di negeri Paman Sam.
Sementara itu, Gubernur New York Andrew Cuomo mendesak Presiden AS Donald Trump untuk lebih banyak membantu New York adalah negara bagian dengan kasus corona terbanyak 256 kasus dan 19 ribu kematian.
Dalam wawancara setelah pertemuan pribadi dengan Trump, ia meminta pemerintah pusat memberikan tanggung jawab penuh pada negara bagian untuk menangani krisis kesehatan ini.
Ia mendesak ada pengujian (tes) dengan cepat, termasuk mempermudah rantai pasokan peralatan medis. Pasalnya saat ini negara bagian tidak diberi kebebasan penuh untuk pengadaan alat uji.
"Kita melakukan 20 ribu tes rata-rata per hari. Dan ingin digandakan, menjadi 40 ribu," katanya.
Dari data Worldometers, ada 2,2 juta warga dunia yang terinfeksi corona. Sebanyak 177 ribu pasien meninggal dan 690 ribu orang sembuh.
Kasus aktif saat ini adalah 1,6 juta, dengan 97% kasus menunjukkan gejala ringan dan 3% gejala serius. Sementara kasus yang sudah selesai sebanyak 867 ribu.
AS masih menjadi negara dengan infeksi terbanyak. Lalu disusul Spanyol (204 ribu kasus), Italia (183 ribu kasus), Prancis (158 ribu kasus), Jerman (148 ribu kasus) dan Inggris (129 ribu kasus) serta Turki (95 ribu kasus).
(sef/sef) Next Article Kematian COVID-19 di AS Turun, California Longgarkan Lockdown
Most Popular