
Dampak Corona
Travel Agent Menjerit, Duit 'Nyangkut' di Maskapai
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 April 2020 11:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat pandemi corona banyak penerbangan dibatalkan. Di atas kertas, harusnya uang konsumen atau travel agent dikembalikan kembali oleh maskapai penerbangan sesuai ketentuan. Namun, yang terjadi adalah maskapai memberikan refund tiket dalam bentuk voucher.
Refund tiket maskapai penerbangan yang diganti menggunakan voucher tak hanya merugikan penumpang. Travel agent mengaku juga terdampak akibat kebijakan sejumlah maskapai tersebut.
Sekjen DPP ASTINDO, Pauline Suharno mengatakan bahwa kondisi ini selain mengganggu cashflow travel agent, juga merugikan bagi konsumen. Apalagi bagi travel agent yang melayani pemesanan tiket dengan skema kerja sama korporasi/pemerintah, yang pemesanannya tidak dibayar langsung.
"Client korporasi/pemerintah yang memiliki tempo kredit dengan travel agent umumnya enggan membayar tiket pesawat yang di-refund, sedangkan travel agent harus memproses refund kepada maskapai yang memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan," keluh Pauline dalam keterangan tertulis yang dikutip CNBC Indonesia, Selasa (21/4/20).
Saat ini maskapai menerapkan voucher refund, yaitu refund atau pengembalian dana tiket melalui voucher yang bisa digunakan untuk penerbangan waktu yang berbeda. Artinya, bukan uang tunai yang didapat.
Penggunaan voucher refund, menurutnya memang membantu maskapai untuk menghemat cash yang harus dikeluarkan. Namun hal ini berarti secara maskapai bertindak semena-mena, karena konsumen diharuskan untuk menunda perjalanan dan tidak membatalkan perjalanan.
Pauline menyebut, padah konsumen bisa saja mengalami masalah dengan usahanya akibat Covid-19. Persoalan itu bisa jadi membuat konsumen tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan di kemudian hari.
"Konsumen yang merencanakan bepergian untuk keperluan dinas mungkin saja sudah tidak lagi bekerja di perusahaan yang sama atau bisa jadi kegiatan yang akan mereka lakukan akan diadakan di kota lain di mana tidak ada penerbangan dengan maskapai tersebut," sebutnya.
Dikatakan, saat ini top up deposit mengendap di rekening bank maskapai dan tidak dapat diuangkan oleh travel agent. Karenanya, Pauline mengaku, ASTINDO sudah menyurati maskapai penerbangan domestik terkait seperti Sriwijaya, Lion Air, Air Asia, Citilink, Garuda Indonesia.
"Kami tidak mendapat jawaban positif terkait permohonan travel agent agar dana tersebut ditransfer ke rekening travel agent," keluhnya lagi.
(hoi/hoi) Next Article Maskapai: Selama April Tak Ada yang Pesan atau Beli Tiket!
Refund tiket maskapai penerbangan yang diganti menggunakan voucher tak hanya merugikan penumpang. Travel agent mengaku juga terdampak akibat kebijakan sejumlah maskapai tersebut.
Sekjen DPP ASTINDO, Pauline Suharno mengatakan bahwa kondisi ini selain mengganggu cashflow travel agent, juga merugikan bagi konsumen. Apalagi bagi travel agent yang melayani pemesanan tiket dengan skema kerja sama korporasi/pemerintah, yang pemesanannya tidak dibayar langsung.
Saat ini maskapai menerapkan voucher refund, yaitu refund atau pengembalian dana tiket melalui voucher yang bisa digunakan untuk penerbangan waktu yang berbeda. Artinya, bukan uang tunai yang didapat.
Penggunaan voucher refund, menurutnya memang membantu maskapai untuk menghemat cash yang harus dikeluarkan. Namun hal ini berarti secara maskapai bertindak semena-mena, karena konsumen diharuskan untuk menunda perjalanan dan tidak membatalkan perjalanan.
Pauline menyebut, padah konsumen bisa saja mengalami masalah dengan usahanya akibat Covid-19. Persoalan itu bisa jadi membuat konsumen tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan di kemudian hari.
"Konsumen yang merencanakan bepergian untuk keperluan dinas mungkin saja sudah tidak lagi bekerja di perusahaan yang sama atau bisa jadi kegiatan yang akan mereka lakukan akan diadakan di kota lain di mana tidak ada penerbangan dengan maskapai tersebut," sebutnya.
Dikatakan, saat ini top up deposit mengendap di rekening bank maskapai dan tidak dapat diuangkan oleh travel agent. Karenanya, Pauline mengaku, ASTINDO sudah menyurati maskapai penerbangan domestik terkait seperti Sriwijaya, Lion Air, Air Asia, Citilink, Garuda Indonesia.
"Kami tidak mendapat jawaban positif terkait permohonan travel agent agar dana tersebut ditransfer ke rekening travel agent," keluhnya lagi.
(hoi/hoi) Next Article Maskapai: Selama April Tak Ada yang Pesan atau Beli Tiket!
Most Popular