
APD Buatan RI Masih Bermasalah, Belum Bisa untuk Medis!

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) yang semula bergerak di bidang garmen kini sudah mulai berfokus dalam produksi alat pelindung diri (APD) serta masker. Namun, yang diproduksi baru sebatas non medical grade. Artinya belum berstandar untuk kebutuhan tenaga medis yang rentan terpapar covid-19 atau lainnya.
Wakil Ketua Umum API Anne Patricia sempat mengungkapkan bahwa APD medical grade belum bisa diproduksi karena harus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sayangnya, itu urung terjadi karena kedua institusi tersebut masih harus disibukkan dengan penanganan virus corona secara langsung.
"Medical grade dengan kondisi sekarang perlu waktu. Namun (bisa) untuk masyarakat yang tidak sakit dan bukan petugas kesehatan. Washable 2 ply kain cukup untuk proteksi kita. Karena selain masker hygiene, immune tubuh juga perlu dijaga," katanya kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/4).
Mengenai bahan baku, Anne yakin Indonesia masih mampu untuk menyediakannya. Sehingga, ketika beberapa negara pengekspor bahan baku, seperti India, lalu juga sebelumnya China menerapkan lock down, maka Indonesia tidak akan kesulitan. Namun, bahan baku ini dikhususkan untuk berjenis non medical grade.
"Untuk masker cukup dari Indonesia. Untuk APD, apabila cukup waterproof Indonesia juga sanggup. Hanya kalau medical grade memang masih perlu import bahannya sebagian besar," sebut Anne.
Ia juga sempat menyebut industri tekstil dalam negeri berpotensi mampu memproduksi hingga 30 juta pcs APD per bulan.
"Dari asosiasi udah kumpulkan banyak garmen, yang udah confirm, namun sekarang masih kumpulkan garmen-garmen lain. Saat ini (bisa mencapai) 15 juta pcs per bulan," kata Anne beberapa waktu lalu.
Namun, jumlah tersebut belum final karena masih ada garmen di luar keanggotaan API yang belum konfirmasi untuk ikut serta. Anne yakin masih ada sebagian lainnya yang bersedia. Jika nantinya sudah terkumpul lebih banyak lagi, maka ia yakin jumlah APD yang diproduksi bisa terus meningkat.
"Tapi kalau diperlukan lebih untuk garmen-garmen lain yang belum jadi member (anggota), atau yang kita lagi ajak untuk bisa buat dengan spesifikasi sama, mungkin saya nggak heran bisa 30 juta pcs dalam satu bulan," paparnya.
Ketua Umum API Jemmy Kartiwa Sastraatmaja sempat menegaskan memang anggota API awalnya tidak membuat APD , tapi anggotanya siap Support untuk buat APD dengan istilah APD Ring 1 dan Ring 2. Ia mencontohkan APD yang dibuat anggota masih kategori Ring 2, harapannya bisa ditingkatkankan menjadi Ring 1 atau medical grade.
(hoi/hoi) Next Article RI Bisa Produksi 30 Juta APD, Sayang Bahan Bakunya Krisis