
Pengguna Tol Nyungsep Sampai 50%, Omzet Rest Area Ambyar
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
07 April 2020 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Penurunan traffic tol hingga 50% akibat penyebaran virus corona (Covid-19) berdampak pula pada bisnis sejumlah gerai ritel di rest area. Tercatat penurunan omzet gerai di rest area tol bahkan sampai 80% dibandingkan hari normal.
"Kami menerima surat dari asosiasi pengelola rest area, dan mereka mengklaim, ini mesti kita cek lagi, penurunannya 50-80% dari pendapatan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, kepada CNBC Indonesia, Senin (6/4/20).
Danang bilang, para pengusaha gerai tersebut juga sudah mengajukan beberapa usulan.
"Sudah berkirim surat ke kami mau minta keringanan kaitannya dengan omzet yang mengalami penurunan tersebut," urainya.
Di sisi lain, Danang juga tengah mempersiapkan protokol penyelenggaraan jalan tol dan termasuk tempat peristirahatan alias rest area, selama masa pandemi corona. Hal ini sekaligus antisipasi pergerakan mudik lebaran, meski pemerintah sudah mengimbau agar warga tidak mudik.
"Jadi antara lebaran atau tidak lebaran itu sudah kita tertibkan. Dan udah ada beberapa case ya cukup banyak, perjalanan terutama sekarang ini dari Jawa Timur yang menuju ke Jakarta, Jawa Barat maupun Sumatera, para santri santri pada pulang," urainya.
Dia bilang, beberapa hari lalu ada 13 bus dari Jawa Timur, tepatnya dari pesantren Darussalam, yang melintas menggunakan jalan tol. Dalam kesempatan itu, Danang mencoba mengimplementasikan draft pedoman yang sedang disusun.
"Apa yang kita lakukan, protokol yang kita lakukan selama mereka berhenti di rest area, kemudian melakukan social distancing di rest area, salat kemudian ke toilet dan sebagainya kita catat. Dan itu menjadi masukan bagi kita untuk bisa memperbaiki pedoman yang sedang kita susun," paparnya.
(hoi/hoi) Next Article Bakal Ada Layanan Bus dari Tol ke Tol, Terminal di Rest Area
"Kami menerima surat dari asosiasi pengelola rest area, dan mereka mengklaim, ini mesti kita cek lagi, penurunannya 50-80% dari pendapatan," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit, kepada CNBC Indonesia, Senin (6/4/20).
Danang bilang, para pengusaha gerai tersebut juga sudah mengajukan beberapa usulan.
Di sisi lain, Danang juga tengah mempersiapkan protokol penyelenggaraan jalan tol dan termasuk tempat peristirahatan alias rest area, selama masa pandemi corona. Hal ini sekaligus antisipasi pergerakan mudik lebaran, meski pemerintah sudah mengimbau agar warga tidak mudik.
"Jadi antara lebaran atau tidak lebaran itu sudah kita tertibkan. Dan udah ada beberapa case ya cukup banyak, perjalanan terutama sekarang ini dari Jawa Timur yang menuju ke Jakarta, Jawa Barat maupun Sumatera, para santri santri pada pulang," urainya.
Dia bilang, beberapa hari lalu ada 13 bus dari Jawa Timur, tepatnya dari pesantren Darussalam, yang melintas menggunakan jalan tol. Dalam kesempatan itu, Danang mencoba mengimplementasikan draft pedoman yang sedang disusun.
"Apa yang kita lakukan, protokol yang kita lakukan selama mereka berhenti di rest area, kemudian melakukan social distancing di rest area, salat kemudian ke toilet dan sebagainya kita catat. Dan itu menjadi masukan bagi kita untuk bisa memperbaiki pedoman yang sedang kita susun," paparnya.
(hoi/hoi) Next Article Bakal Ada Layanan Bus dari Tol ke Tol, Terminal di Rest Area
Most Popular