Pasar Saham Dihajar Corona, Perusahaan Ini Tetap Pede IPO

Monica Wareza, CNBC Indonesia
01 April 2020 14:00
Namun kondisi pasar saham yang bergejolak tersebut membuat perusahaan menurunkan target penawaran saham dari sebelumnya 30% menjadi 27%.
Ilustrasi Perusahaan IPO. Foto: Tito Bosnia
Jakarta, CNBC Indonesia - Kondisi pasar saham yang saat ini tertekan akibat dampak dari pandemi corona (COVID-19) tak menyurutkan langkah PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera untuk tetap melaksanakan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Namun kondisi pasar saham yang bergejolak tersebut membuat perusahaan menurunkan target penawaran saham dari sebelumnya 30% menjadi 27%.

Direktur Utama Bumi Benowo Sukses Sejahtera Felix Soesanto mengatakan perusahaan akan melepas sebanyak 1,3 miliar saham atau setara dengan 27% dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum. Jumlah tersebut turun dari target sebelumnya dengan pertimangan kondisi pasar yang kurang kondusif saat ini.

"Target tersebut didapatkan setelah perseroan menetapkan harga penawaran Rp 120 per lembar terhadap maksimal penerbitan 1,3 miliar (27%) saham baru yang rencana akan dilaksanakan dalam IPO," kata Felix dalam siaran persnya, Rabu (1/4/2020).

Dengan demikian, setidaknya perusahaan akan mengantongi dana senilai Rp 156 miliar dari aksi korporasi ini. Dana tersebut sebesar 75% akan digunakan untuk membeli tanah seluas 58.719 meter persegi di Kebomas, Gresik, di Jawa Timur. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.


Adapun tahun lalu perusahaan menambah jumlah landbank seluas 6.683 meter persegi dan 2.250 meter persegi. Targetnya setelah IPO jumlah landbank ini akan menjadi 10 hektare.

Selain menerbitkan saham, perusahaan juga memberikan pemanis untuk investor dengan menerbitkan 650.000 waran. Waran tersebut diberikan dengan rasio 2:1 yang artinya setiap pemilik 2 lembar saham akan mendapatkan 1 waran.

Sweetener ini akan diterbitkan harga pelaksanaan Rp 200 dan dapat dieksekusi oleh pemegang saham sejak Oktober 2020 sampai April 2021.

Perusahaan asal Surabaya ini bekerja sama dengan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi (lead underwriter) penawaran sahamnya.

Felix menjelaskan, perusahaan masih optimis terhadap prospek industri e-commerce dan logistik yang menjadi target pasar pergudangan perusahaan kendati kondisi perekonomian yang tak kondusif.

Dia menambahkan, kuatnya industri e-commerce dan perusahaan logistik pihak ketiga (third party logistics/3PL) terlihat sekarang ketika terjadi pembatasan mobilitas masyarakat di tengah pencegahan penyebaran virus corona. Kedua industri masih tetap kuat karena masyarakat mengandalkan pembelian online dan pengiriman barang sampai ke rumahnya.

[Gambas:Video CNBC]



Industri-industri tersebut juga masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar karena didukung realisasi program tol laut pemerintah yang membantu distribusi barang di setiap pulau menjadi lebih efektif.

Per September 2019, perseroan memiliki aset senilai Rp 106,59 miliar yang terdiri dari aset lancar Rp 83,55 miliar dan aset tidak lancar Rp 23,04 miliar. Ekuitas Bumi Benowo tercatat Rp 102,1 miliar dan liabilitas Rp 4,49 miliar.

Pada periode yang sama, perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp 20,36 miliar dengan laba kotor 5,49 miliar dan laba bersih Rp 3,94 miliar. Pendapatan tersebut naik 427,56% dari perolehan September 2018.
(hps) Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular