Internasional

AIIB Usulkan Fasilitas Pendanaan Rp 75 T untuk Corona

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 April 2020 17:26
AIIB mengatakan pihaknya telah mengusulkan kepada dewan untuk membentuk fasilitas pendanaan senilai US$ 5 miliar atau Rp 75 triliun.
Foto: Ilustrasi Dolar dan Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) mengatakan pihaknya telah mengusulkan kepada dewan untuk membentuk fasilitas pendanaan senilai US$ 5 miliar (Rp 75 triliun/estimasi kurs RP 15.000 per dolar).

Pendanaan itu ditujukan untuk membantu entitas sektor publik dan swasta meredam dampak ekonomi yang dibawa pandemi virus corona (COVID-19), kata bank yang didukung China itu, Jumat (3/4/2020).

"Fasilitas pemulihan krisis yang diusulkan ditujukan untuk mengurangi tekanan ekonomi, keuangan dan kesehatan masyarakat yang mendesak, dan untuk mendukung pemulihan cepat setelah krisis saat ini," kata AIIB dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters.



Menurut Joachim von Amsberg, seorang wakil presiden di AIIB, fasilitas pendanaan juga ditujukan untuk membantu upaya penanganan wabah di sektor kesehatan.

"Fasilitas ini akan bertujuan untuk membantu upaya-upaya untuk menangani krisis kesehatan - dari infrastruktur kesehatan dasar hingga perawatan kesehatan lanjutan - dan dampak ekonomi," kata von Amsberg.

Pendanaan ini juga merupakan bagian dari tanggapan internasional terkoordinasi untuk melawan pandemi, sebagaimana yang dibicarakan dalam pertemuan para pemimpin G20 baru-baru ini, kata bank itu.

"Fasilitas ini menerima proposal dan pinjaman diharapkan mulai disetujui dalam beberapa minggu mendatang," kata von Amsberg.

Ia juga mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan kecil, yang memiliki buffer lebih sedikit untuk menghadapi krisis, akan menjadi salah satu fokus utama fasilitas ini. Di mana pendanaan akan disalurkan pada mereka secara tidak langsung melalui bank tingkat nasional, katanya.

AIIB juga mengatakan akan dengan senang membantu negara-negara yang ingin meniru upaya dan membangun sistem pemantauan, penelusuran, dan pengujian wabah corona yang dilakukan China.



Lebih lanjut, von Amsberg mengatakan bahwa untuk mewujudkan fasilitas pendanaan ini, AIIB mungkin akan menunda beberapa proyeknya.

"Perhatian pemerintah teralihkan dari proyek jangka panjang mereka ke arah respons krisis jangka pendek," katanya.

[Gambas:Video CNBC]


(res) Next Article Jelang Olimpiade, Kasus Covid-19 di China Pecah Rekor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular