Kalau Harga Minyak Turun Terus, APBN Bisa Tekor Nih

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 April 2020 11:19
Virus Corona Bikin Permintaan Minyak Turun
Foto: Calon penumpang mengantre di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT), Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (16/3/2020). Pagi ini banyak penumpang MRT yang terpaksa mengantre panjang imbas dari kebijakan pembatasan gerbong dan jam operasional dalam mencegah penyabaran virus Corona. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Apesnya, masalah kedua ini yang lebih mengerikan. Ada risiko harga minyak tetap bertahan rendah akibat kelesuan ekonomi global gara-gara pandemi virus corona (Covid-19).

Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 08:52 WIB, julah pasien corona di seluruh dunia terus bertambah menjadi 1.015.403 orang. Dari jumlah tersebut, 58.030 orang meninggal dunia.

"Dalam lima pekan terakhir, pertumbuhan jumlah kasus baru dan korban jiwa bergerak mendekati deret eksponensial, Dalam beberapa hari ke depan, sepertinya kita akan melihat jumlah kasus menembus 1 juta dan kematian 500.000 di seluruh dunia," ungkap Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, seperti diwartakan Reuters.


Ke depan, bukan tidak mungkin penyebaran virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini terus meluas. Beberapa negara sudah khawatir virus corona bakal kian menggila.

"Ini adalah minggu yang kritis dalam upaya kita memerangi virus corona," kata Wakil Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland, seperti diberitakan Reuters. Jumlah kasus corona di Negeri Daun Maple naik dari 9.017 menjadi 11.131 sementara korban jiwa bertambah dari 105 menjadi 161.

Oleh karena itu, sepertinya anjuran (bahkan larangan) untuk keluar rumah bakal semakin lama. Sebab penularan virus corona memang meningkat akibat kontak dan interaksi antar-manusia.

Dengan begitu, produktivitas penduduk dunia bakal merosot. Artinya, pertumbuhan ekonomi global kemungkinan besar bakal negatif tahun ini.

Berikut adalah sejumlah proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 dari beberapa institusi:

Negara (%YoY)

J.P. Morgan

Goldman Sachs

Nomura

Morgan Stanley

UBS

Deutsche Bank

Global

-

-1.8

-4

0.3

-0.73

-

China

-4

3

1.5

4

1.5

-1.4

AS

-3.3

-6.2

-5.9

-3

-1

-4.2

Zona Euro

-4.4

-9

-5.2

-5

-4.5

-6.9

Jepang

-

-3.1

-3.3

-

-5

-3.9

Reuters


Ketika aktivitas ekonomi dunia loyo, maka permintaan energi tentu berkurang. OPEC memperkirakan tambahan permintaan minyak dunia tahun ini hanya 60.000 barel/hari. Jauh di bawah proyeksi sebelumnya yaitu 920.000 barel/hari.

"Dengan perkembangan yang ada saat ini, risiko penurunan lebih tinggi dibandingkan indikator yang positif. Kemungkinan besar akan ada perubahan proyeksi lagi jika situasi masih seperti sekarang," sebut laporan OPEC.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular