Internasional

Lockdown di India Kacau, PM Modi: Saya Minta Maaf

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
30 March 2020 13:53
Banyak yang mengritik lockdown di India tidak direncanakan dengan matang.
Foto: Perdana Menteri India Narendra Modi dihadiahi karangan bunga selama kampanye kampanye pemilihan di Junagadh, Gujarat, India. (REUTERS / Amit Dave)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri India, Narendra Modi, meminta maaf kepada warga miskin negeri itu. Sebelumnya, ia banjir kritik karena melakukan karantina nasional (lockdown) tanpa persiapan dan rencana yang matang.

Lockdown dilakukan guna mencegah penyebaran wabah corona (COVID-19) di India. Namun, kebijakan ini membuat banyak pekerja migran kelaparan dan memaksa mereka kembali ke desa dengan berjalan kaki selama berhari-hari.

"Saya meminta maaf kepada semua warga negara saya," katanya dalam pidato di radio lokal, sebagaimana dikutip Reuters Senin (30/3/2020).

"Orang miskin pasti akan berpikir seperti apa perdana menteri ini, yang telah menempatkan kita dalam banyak masalah."

Meski demikian, ia meminta masyarakatnya untuk memahami. Dikatakannya pemerintah tak punya pilihan lain.

"Langkah-langkah yang diambil sejauh ini ... akan memberi India kemenangan atas corona," jelasnya dalam pidato tersebut.

Modi mengumumkan lockdown pada 24 Maret lalu. Aturan ini berlaku hingga 21 hari.

Berdasarkan Wordlometer, India memiliki 1.071 kasus pasien positif corona. Dengan pasien meninggal 29 orang dan pasien sembuh 100 orang.

Selain lockdwon, India juga mengucurkan stimulus hingga US$ 22,6 miliar, 26 Maret lalu. Stimulus ini termasuk bantuan langsung tunai dan pemberian makanan kepada warga miskin.

Sebelumnya kebijakan lockdown total Modi menuai gejolak. Panic buying terjadi di New Delhi dan Mumbai, bukan hanya mall yang kosong tetapi pedagang kaki lima di pasar.

Parahnya, kebijakan ini berimbas pada pekerja paruh waktu, harian, dan supir. Kesenjangan sosial di India makin tinggi.


"Kebanyakan orang bereaksi karena ketakutan melarang migran, pekerja harian, dan mengusir mereka tanpa bayaran bulanan, dan menyalahkan mereka dalam penyebaran virus," kata Arpita Chatterjee, seorang editor lepas di New Delhi dikutip dari Economic Times.

Lockdown Kacau di India, PM Modi Minta MaafFoto: India (AP/Altaf Qadri)


Di bawah jalan layang selatan New Delhi, masih ada keluarga yang kekurangan makan. Mereka hidup dari pekerjaan harian.

Namun karena jalanan sudah sepi akibat lockdown mereka pun kehilangan pekerjaan. "Karena penyakit ini kami tidak bisa bekerja, kami tidak bisa pulang, dan bagaimana kami harus hidup seperti ini," kata salah seorang warga.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Narendra Modi Masih Ngotot Tak Mau Teken Perjanjian Dagang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular