Corona Makin Ganas, FKUI Desak Pintu Masuk Jakarta Ditutup!

Exist in Exist, CNBC Indonesia
27 March 2020 18:21
Jakarta kini jadi episentrum corona, FKUI desak agar pintu masuk ibu kota ini ditutup
Foto: Ist
Jakarta, CNBC Indonesia - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menyebut Jakarta merupakan episentrum penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Dekan FK UI dalam konferensi pers, Jumat (27/03/2020). "Jakarta ini adalah episentrumnya Covid-19 indonesia. Artinya kalau masyarakat masih ada di jalan, kasus ini [akan] makin meningkat. Beban kerja rumah sakit makin berat," ujarnya.

Ketika beban kerja rumah sakit makin berat, lanjut Ari, pasien yang membutuhkan penanganan lebih lanjut malah bisa terabaikan. "Sekarang sudah ada wisma atlet untuk kasus [Covid-19 dengan gejala] ringan, setidaknya ini bisa mengurangi beban rumah sakit," kata Ari.

Menurut Ari, pintu masuk Jakarta perlu dikontrol agar tidak ada orang yang masuk dan keluar dari Jakarta, sehingga memutus rantai penyebaran virus.



"Sampai sekarang saya lihat mobilisasi masih tinggi. Kita harus saling mengingatkan. RT/RW tolong saling mengingatkan. Sudah deh jangan keluar rumah," tegas Ari.

"Sekali lagi, berapapun rumah sakit yg tersedia, berapapun ruang isolasi yang tersedia, berapapun tenaga medis yang ada, atau ventilator yg disediakan, tidak akan cukup kalau kasus semakin banyak," pungkasnya.

Ia juga menegaskan bukan masalah istilah lockdown atau tidak, yang penting adalah ketegasan pemerintah.

"Jadi, kalau okelah kita alergi menggunakan [istilah] lockdown, tapi yang penting adalah bahwa memang mobilisasi manusia dari satu tempat wabah itu dibatasi gitu loh. Intinya adalah agar orang yang ada di tempat wabah ini tidak menularkan orang lain ketika keluar. Sebaliknya orang luar yang memang sehat, tidak tertular ketika berada di dalam," jelas Ari dalam konferensi pers, Jumat (27/03/2020).

Dia juga mengapresiasi beberapa pemerintah daerah yang sudah melakukan lockdown. Namun, Ari mengingatkan agar kebijakan tersebut harus dijalankan secara efektif.

"Tapi yang di dalam pun juga mesti dimanage dengan baik. Artinya mesti dikejar, ketika ada kasus positif, kita mesti tracing kontaknya, kontak dengan siapa saja. Sehingga kita memutus penularan," paparnya.

Untuk itu, Ari menambahkan, kampanye #stayathome atau #dirumahaja memang penting disebarluaskan di seluruh dunia. 

Diapun tidak memungkiri ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pemerintah dalam menerapkan kebijakan lockdown. Salah satunya terkait kebutuhan hidup penduduk kurang mampu.



[Gambas:Video CNBC]





(gus) Next Article Covid-19 DKI Meledak, Ini Daftar Kelurahan Kasus Terbanyak

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular