FK UI Minta Pemerintah Tegas: Batasi Pergerakan Orang!

Exist in Exist, CNBC Indonesia
27 March 2020 16:19
FK UI meminta pemerintah lebih tegas, mau lockdown atau tidak atau gunakan istilah lain, tapi yang penting harus batasi pergerakan orang
Foto: Work From Home (Screenshot Instagram @pari_pusat)
Jakarta, CNBC Indonesia - Dekan Fakuktas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menegaskan pembatasan mobilitas atau pergerakan orang di suatu wilayah yang menjadi tempat penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia perlu dilakukan.

Menurutnya, pembatasan tersebut sebenarnya merupakan poin penting dari kebijakan karantina wilayah atau lockdown yang selama ini sering diperdebatkan. 

"Jadi, kalau okelah kita alergi menggunakan [istilah] lockdown, tapi yang penting adalah bahwa memang mobilisasi manusia dari satu tempat wabah itu dibatasi gitu loh. Intinya adalah agar orang yang ada di tempat wabah ini tidak menularkan orang lain ketika keluar. Sebaliknya orang luar yang memang sehat, tidak tertular ketika berada di dalam," jelas Ari dalam konferensi pers, Jumat (27/03/2020).

Dia juga mengapresiasi beberapa pemerintah daerah yang sudah melakukan lockdown. Namun, Ari mengingatkan agar kebijakan tersebut harus dijalankan secara efektif.



"Tapi yang di dalam pun juga mesti dimanage dengan baik. Artinya mesti dikejar, ketika ada kasus positif, kita mesti tracing kontaknya, kontak dengan siapa saja. Sehingga kita memutus penularan," paparnya.

Untuk itu, Ari menambahkan, kampanye #stayathome atau #dirumahaja memang penting disebarluaskan di seluruh dunia. 
"ketika stay at home, dia tentu tidak akan menggunakan masker berlebihan, dia juga tidak akan menggunakan hans sanitizer berlebihan, pasti juga dia kecil kemungkinannya tertular kalau memang di rumah tersebut sehat semua. Jadi intinya seperti itu," tegas Ari.

Diapun tidak memungkiri ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pemerintah dalam menerapkan kebijakan lockdown. Salah satunya terkait kebutuhan hidup penduduk kurang mampu.

"Berbicara soal, tidak mungkin kita tidak di jalan, karena makan saya ada di jalan. Nah makanya bagaimana nih pemerintah daerah untuk memikirkan, ketika memang dininta orang benar-benar di rumah, pastikan bahwa mereka juga kecukupan, untuk pangannya cukup," pungkasnya. 



[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular