Wisma Atlet Jadi Barrier Awal Kurangi Beban RS Rujukan

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
24 March 2020 16:54
RS Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran menjadi tempat pertama pengobatan penyakit akibat virus corona.
Foto: Wisma Atlit Kemayoran (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia- RS Darurat Corona Wisma Atlet Kemayoran menjadi tempat pertama pengobatan penyakit akibat virus corona atau COVID-19, sehingga diharapkan bisa mengurangi beban dari Rumah Sakit rujukan. Setelah beroperasi Wisma Atlet ini telah ada 102 kunjungan pasien COVID-19, di mana ada 71 orang dirawat, dan 31 orang yang dipulangkan.

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan dari pasien yang datang ada 2 orang yang dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto (RSPAD), karena riwayat kesehatan yang dimiliki.

"Ada tiga tahapan karantina, pertama karantina perorangan. Ini efektif apabila bisa diimplementasikan di tengah masyrakat, dengan kasus keluhan ringan ini sebenarnya 80% dari kasus positif yang ada," kata Yurianto, Selasa (24/03/2020).

Secara statistik dalam kebanyakan dari pasien memiliki gejala ringan sampai sedang. Untuk itu Yurianto menyarankan dengan isolasi mandiri sudah cukup bagus sebagai upaya pencegahan, dengan begitu tidak semua kasus positif menjadi beban RS rujukan.


Pada kasus keluhan berat yang menurut dia membutuhkan pengawasan rumah sakit.

"Keberadaan Wisma Atlet ini sebagai barrier awal untuk mengurangi beban di RS rujukan. Kasus dengan skala sedang, berat, dan butuh layanan spesifik, bisa dilayani di RS rujukan yang ditentukan, ini yang kami harapkan seperti itu. Jadi tidak semua kasus masuk RS," kata Yuri.

Apalagi pemerintah gencar melakukan tracing positif corona untuk memutus rantai penyebaran dan penularan. Dia menekankan agar masyarakat tetap melakukan jaga jarak dalam bersosialisasi sebagai upaya pencegahan.

Saat ini ada penambahan 107 kasus positif COVID-19 selama kurun waktu Senin (23/3/2020) pukul 12.00 WIB hingga Selasa (23/3/2020) pukul 12.00 WIB. Dengan demikian, saat ini ada 686 kasus positif COVID-19 di tanah air.


"Ini adalah angka akumulasi," kata Yurianto.

Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh masih 30 orang. Sementara itu yang meninggal bertambah tujuh orang sehingga total menjadi 55 pasien. Dari sisi provinsi, tercatat sudah 24 provinsi di tanah air yang terpaparCOVID-19. Jika dibandingkan dengan laporan sebelumnya, ada penambahan dua provinsi, yaitu Sumatra Selatan (1 kasus) dan Nusa Tenggara Barat (1 kasus).

(dob/dob) Next Article Tower 8 & 9 Wisma Atlet Khusus Pasien Gejala Ringan & OTG

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular