
Cegah Corona, Pemkot Surabaya Produksi Hand Sanitizer
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
16 March 2020 13:45

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memproduksi hand sanitizer secara mandiri sebagai pencegahan virus corona. Saat ini Dinas Kesehatan Surabaya telah memproduksi 450 liter hand sanitizer untuk dibagikan ke tempat umum dan lingkungan Pemkot Surabaya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan meski virus itu tidak ada di Surabaya, namun hingga kini pemkot tetap melakukan berbagai upaya untuk melindungi warga. Inisiatif ini tercetus karena hand sanitizer sulit didapatkan di pasaran.
"Adanya kesulitan dalam pengadaan hand sanitizer. Makanya kami melakukan produksi sendiri hingga saat ini masih terus memproduksi," kata Febria dalam siaran resminya, Senin (16/03/2020).
Menurutnya, sejak awal Maret cairan antiseptik atau disinfektan mulai susah dicari. Sejak itulah mulai dilakukan uji mikrobiologi dan terbukti tidak ditemukan pertumbuhan kuman. "Awalnya kami buat 5 liter dahulu tanggal 7 Maret," ujarnya.
Hand sanitizer ini, kata dia, dibuat di RSUD Soewandhie dan dikerjakan oleh tenaga ahli tim farmasi. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan BPOM, bahwa hand sanitizer yang diproduksi dapat digunakan asal tidak diperjualbelikan.
"Kami sebar di tempat umum gratis tidak dipungut biaya sepeser pun. Seperti di Mal Pelayanan Publik Siola, kantor pelayanan kecamatan, kelurahan, taman, balai kota, sekolah dan tempat wisata yang dikelola Pemkot Surabaya," jelas Febria.
Sementara itu Kepala seksi penunjang medik, RSUD Soewandhie Surabaya Nevi Rahmi Alfiasari menambahkan, untuk masa expired hand sanitizer tersebut, berdasarkan beyond used date (BUD). Artinya, tanggal yang ditetapkan pada produk tersebut yakni satu bulan setelah tanggal diproduksi.
"Dalam rentang stabil dan dapat digunakan untuk produk hand sanitizer adalah satu bulan sejak tanggal produksi," kata Nevi Rahmi.
Formula hand sanitizer ini terdiri dari alkohol 96%, H202 sebanyak 3%, glycerol, dan aquadest ad. Selain itu, komposisi hand sanitizer ini, sesuai dengan formula yang direkomendasi oleh WHO.
"Dengan konsentrasi akhir mengandung alkohol 80 persen, glycerin dan H2O2," kata Nevi.
Produk hand sanitizer ini tidak dapat digunakan untuk membersihkan kotoran. Mengingat fungsinya untuk membunuh virus dan bakteri, maka sebaiknya a tidak menggunakan sebagai pembersih kotoran.
(dob/dob) Next Article Pengusaha Hand Sanitizer Dapat Insentif dari Sri Mulyani
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan meski virus itu tidak ada di Surabaya, namun hingga kini pemkot tetap melakukan berbagai upaya untuk melindungi warga. Inisiatif ini tercetus karena hand sanitizer sulit didapatkan di pasaran.
"Adanya kesulitan dalam pengadaan hand sanitizer. Makanya kami melakukan produksi sendiri hingga saat ini masih terus memproduksi," kata Febria dalam siaran resminya, Senin (16/03/2020).
Hand sanitizer ini, kata dia, dibuat di RSUD Soewandhie dan dikerjakan oleh tenaga ahli tim farmasi. Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan BPOM, bahwa hand sanitizer yang diproduksi dapat digunakan asal tidak diperjualbelikan.
"Kami sebar di tempat umum gratis tidak dipungut biaya sepeser pun. Seperti di Mal Pelayanan Publik Siola, kantor pelayanan kecamatan, kelurahan, taman, balai kota, sekolah dan tempat wisata yang dikelola Pemkot Surabaya," jelas Febria.
Sementara itu Kepala seksi penunjang medik, RSUD Soewandhie Surabaya Nevi Rahmi Alfiasari menambahkan, untuk masa expired hand sanitizer tersebut, berdasarkan beyond used date (BUD). Artinya, tanggal yang ditetapkan pada produk tersebut yakni satu bulan setelah tanggal diproduksi.
"Dalam rentang stabil dan dapat digunakan untuk produk hand sanitizer adalah satu bulan sejak tanggal produksi," kata Nevi Rahmi.
Formula hand sanitizer ini terdiri dari alkohol 96%, H202 sebanyak 3%, glycerol, dan aquadest ad. Selain itu, komposisi hand sanitizer ini, sesuai dengan formula yang direkomendasi oleh WHO.
"Dengan konsentrasi akhir mengandung alkohol 80 persen, glycerin dan H2O2," kata Nevi.
Produk hand sanitizer ini tidak dapat digunakan untuk membersihkan kotoran. Mengingat fungsinya untuk membunuh virus dan bakteri, maka sebaiknya a tidak menggunakan sebagai pembersih kotoran.
(dob/dob) Next Article Pengusaha Hand Sanitizer Dapat Insentif dari Sri Mulyani
Most Popular