Bikin Gempar dan Jadi Pandemi, Seberapa Ganas Corona?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 March 2020 19:53
Sebenarnya apakah corona seganas yang diberitakan?
Foto: Infografis/Tips Terhindar dari Corona versi WHO/Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja menaikan status penyakit COVID-19 dengan virus SARS-CoV-2 atau virus corona sebagai pandemi global pada Rabu (11/3/2020) kemarin.

Namun, benarkah virus corona tidak begitu berbahaya?

Eric Daniel Pierre Cantona, mantan pemain sepak bola profesional Prancis yang kini bekerja sebagai aktor, sutradara, dan produser mengunggah sebuah data infografis dari data Pusat pengendalian penyakit WHO The Lancet.

Data tersebut memperlihatkan jika virus corona berada di urutan 17 dari 26 penyakit dalam grafik kematian akibat penyakit per hari di seluruh dunia.

Urutan awal diduduki oleh penyakit Tuberculosis dengan 3.014 kematian per hari, penyakit Hepatitis B dengan 2.430 kematian, Pneumonia dengan 2.216 kematian, HIV/AIDS dengan 2.110 kematian, Malaria dengan 2.002 kematian, Shigellosis yang menyebabkan diare parah dan membunuh anak kecil memiliki 1.644 kematian per hari.



Selanjutnya ada Rotavirus dengan 1.233 kasus kematian, Seasonal Flu dengan 1.027 kematian, Norovirus dengan 548 kematian per hari, Whooping Cough dengan 440 kematian, Typhoid dengan 396 kasus, Cholera dengan 392 kematian, Meningitis dengan 329 kematian, Measles (247 kematian), Rabies (162 kematian), dan Yellow Fever (82 kematian).

Sedangkan virus corona hanya memiliki 56 kematian per hari, disusul oleh penyakit Leishmaniasis dengan 55 kematian, Echinococcosis dengan 53 kasus, Dengue Fever dengan 50 kematian, Hepatitis A dengan 20 kematian, Chicken Pox dengan 12 kematian, Sleeping Sickness dengan 10 kematian, Ebola dengan 5,3 kematian, SARS 3,2 kematian, dan MERS dengan 2,3 kematian per hari.

Selain itu, menurut data grafik tersebut, sebanyak 40% pasien corona terkonfirmasi terpapar, dengan 56,6% berhasil sembuh, dan hanya 3,5% yang berakhir dengan kematian.

Jika merujuk pada data tersebut, sebenarnya virus corona tidak begitu berbahaya. Namun jika melihat grafik pembicaraan di media, virus corona menduduki peringkat atas dengan 1,1 triliun kali pembicaraan.

Sedangkan penyakit SARS menduduki peringkat dua dengan 56,2 miliar, disusul HIV dengan 40 miliar kali pembicaraan, MERS dengan 23,2 miliar kali pembicaraan, dan Ebola 11,1 miliar kali dibicarakan.

Alasan Cantona mengunggah data tersebut untuk mengingatkan masyarakat bahwa penyakit ini tidak lebih ganas dari penyakit lainnya. Menurutnya, banyak media di seluruh dunia membesar-besarkan berita mengenai corona.

"Epidemi yang paling berbahaya adalah psikosis yang dibuat oleh media di seluruh dunia," tulis Eric Cantona dalam keterangan postingan Instagram @ericcantona.

Sejauh ini, menurut data Arcgis by John Hopkins CSSE, virus corona sudah menjangkit 116 negara, dengan 127.749 kasus terkonfirmasi yang mengakibatkan 4.717 kasus kematian. Namun, setidaknya ada 68.305 kasus berhasil disembuhkan secara global.


[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular