
Internasional
AS Akui 2 Warga & 1 WN Inggris Tewas Diserang Roket di Irak
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
12 March 2020 13:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui adanya serangan di Pangkalan Militer Taji, di Utara Baghdad, Rabu (11/3/2020) tengah malam.
Pejabat setempat juga mengatakan dua warganya, satu sipil dan satu tentara, termasuk satu warga Inggris meninggal dalam serangan itu.
Dikutip dari Reuters, angka korban jiwa mungkin masih akan bertambah, mengingat parahnya serangan dan luka yang diderita korban.
AS menuding, serangan dilakukan oleh milisi yang didukung pemerintah Iran Hashed al-Shaabi. Sejumlah pihak khawatir ini akan menimbulkan ketegangan baru antara AS dan Irak.
Sementara itu, Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berbicara dengan Sekretaris Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Ditegaskan Reuters, mereka menggarisbawahi setiap korban harus dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya, Pangkalan Militer Taji diserang 18 roket jenis katyusha berdiameter 107 mm. Serangan dipercaya diluncurkan dari sebuah truk oleh milisi yang didukung Iran.
Tak lama setelahnya, tiga jet AS di kota Boukamal, menyerang perbatasan suriah, yang dipercaya jadi markas Hashed al-Shaabi.
"18 milisi terbunuh ... di area Boukamal, dekat garis perbatasan Iran," kata Observasi Suriah untuk HAM.
Tensi AS-Iran sempat memanas karena serangan 3 Januari lalu. Di mana AS merudal kendaraan yang ditumpangi Jenderal Iran Qasem Soleimani.
Ini menyebabkan pemimpin pasukan elit Iran itu tewas. Serangan balasan dilakukan Iran dengan menyerang dua pangkalan militer AS di Irak.
Meski begitu, AS sempat berujar serangan ke Soleimani adalah balasan karena milisi pro Iran menyerang AS terlebih dahulu di negeri eks Saddam Hussein. Serangan itu menewaskan warga sipil AS, seorang kontraktor di sana.
(sef/sef) Next Article Pangkalan Militer AS Diserang Roket, 2 Penerbang Terluka
Pejabat setempat juga mengatakan dua warganya, satu sipil dan satu tentara, termasuk satu warga Inggris meninggal dalam serangan itu.
Dikutip dari Reuters, angka korban jiwa mungkin masih akan bertambah, mengingat parahnya serangan dan luka yang diderita korban.
Sementara itu, Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berbicara dengan Sekretaris Luar Negeri Inggris Dominic Raab. Ditegaskan Reuters, mereka menggarisbawahi setiap korban harus dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya, Pangkalan Militer Taji diserang 18 roket jenis katyusha berdiameter 107 mm. Serangan dipercaya diluncurkan dari sebuah truk oleh milisi yang didukung Iran.
Tak lama setelahnya, tiga jet AS di kota Boukamal, menyerang perbatasan suriah, yang dipercaya jadi markas Hashed al-Shaabi.
"18 milisi terbunuh ... di area Boukamal, dekat garis perbatasan Iran," kata Observasi Suriah untuk HAM.
Tensi AS-Iran sempat memanas karena serangan 3 Januari lalu. Di mana AS merudal kendaraan yang ditumpangi Jenderal Iran Qasem Soleimani.
Ini menyebabkan pemimpin pasukan elit Iran itu tewas. Serangan balasan dilakukan Iran dengan menyerang dua pangkalan militer AS di Irak.
Meski begitu, AS sempat berujar serangan ke Soleimani adalah balasan karena milisi pro Iran menyerang AS terlebih dahulu di negeri eks Saddam Hussein. Serangan itu menewaskan warga sipil AS, seorang kontraktor di sana.
(sef/sef) Next Article Pangkalan Militer AS Diserang Roket, 2 Penerbang Terluka
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular