
Harga Gula Meroket: Mendag Guyur 260 Ribu Ton Gula Impor
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
11 March 2020 13:47
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto berjanji gula impor sebanyak 260 ribu ton akan segera masuk Indonesia. Gula berjenis gula mentah/raw sugar ini akan diolah menjadi gula kristal putih (GKP) untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga.
"Gula ini stok yang ada kemarin dicek 160 ribu ton masih tersedia. Kami minta untuk dipercepat pengeluarannya (impor) dan tidak ada alasan lagi untuk di-hold untuk nanti, yang baru masuk lagi 260 ribu ton akhir bulan ini," kata Agus di Jakarta, Rabu (11/3).
Ia menegaskan saat ini stok gula di pasar cukup. Pemerintah akan melakukan operasi pasar gula dengan melibatkan distributor, memanfaatkan stok 160 ribu ton gula yang sudah ada. Harga dalam operasi pasar dipatok sebesar Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12 ribu per kg.
"Pendistribusian dipercepat agar pendistribusian lebih cepat dari yang sudah dibicarakan," kata Agus saat ditanya soal harga gula yang 'terbang' tinggi.
Sebelumnya Agus telah mengeluarkan izin impor untuk kebutuhan gula kristal putih (GKP) sebanyak 438.800 ton. RNI dan Bulog disebut sebagai pihak yang mengajukan impor.
"Izin impor yang dikeluarkan gula kristal putih telah diterbitkan 438.800 ton hingga Mei 2020," kata Agus di kantor Kemendag, Selasa (3/3).
Pada Senin (9/3) harga gula rata-rata nasional sempat tembus Rp 16.250 per kg, sedangkan pada hari ini (10/3) harganya sudah merangkak jadi Rp 16.400 per kg, seperti dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS)
Bahkan harga tertinggi gula pada kemarin sempat menyentuh Rp 19.800 per kg di Jawa Tengah. Pada Selasa (10/3) harga gula tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menembus Rp 18.800 per kg.
Pergerakan harga gula pasir dalam sebulan terakhir trennya terus naik. Harga rata-rata gula pada 11 Februari masih Rp 14.000/kg, artinya bila rata-rata pada 10 Maret 2020 sudah Rp 16.400 per kg maka sudah ada kenaikan 17% dalam sebulan.
(hoi/hoi) Next Article Bulog Siap-Siap Impor Gula 53 Ribu Ton, Buat Apa?
"Gula ini stok yang ada kemarin dicek 160 ribu ton masih tersedia. Kami minta untuk dipercepat pengeluarannya (impor) dan tidak ada alasan lagi untuk di-hold untuk nanti, yang baru masuk lagi 260 ribu ton akhir bulan ini," kata Agus di Jakarta, Rabu (11/3).
Ia menegaskan saat ini stok gula di pasar cukup. Pemerintah akan melakukan operasi pasar gula dengan melibatkan distributor, memanfaatkan stok 160 ribu ton gula yang sudah ada. Harga dalam operasi pasar dipatok sebesar Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12 ribu per kg.
"Pendistribusian dipercepat agar pendistribusian lebih cepat dari yang sudah dibicarakan," kata Agus saat ditanya soal harga gula yang 'terbang' tinggi.
Sebelumnya Agus telah mengeluarkan izin impor untuk kebutuhan gula kristal putih (GKP) sebanyak 438.800 ton. RNI dan Bulog disebut sebagai pihak yang mengajukan impor.
"Izin impor yang dikeluarkan gula kristal putih telah diterbitkan 438.800 ton hingga Mei 2020," kata Agus di kantor Kemendag, Selasa (3/3).
Pada Senin (9/3) harga gula rata-rata nasional sempat tembus Rp 16.250 per kg, sedangkan pada hari ini (10/3) harganya sudah merangkak jadi Rp 16.400 per kg, seperti dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS)
Bahkan harga tertinggi gula pada kemarin sempat menyentuh Rp 19.800 per kg di Jawa Tengah. Pada Selasa (10/3) harga gula tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang menembus Rp 18.800 per kg.
Pergerakan harga gula pasir dalam sebulan terakhir trennya terus naik. Harga rata-rata gula pada 11 Februari masih Rp 14.000/kg, artinya bila rata-rata pada 10 Maret 2020 sudah Rp 16.400 per kg maka sudah ada kenaikan 17% dalam sebulan.
(hoi/hoi) Next Article Bulog Siap-Siap Impor Gula 53 Ribu Ton, Buat Apa?
Most Popular