
Bulog Siap-Siap Impor Gula 53 Ribu Ton, Buat Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog membuka tender untuk para eksportir untuk mendatangkan gula mentah. Adapun jumlah impor gula mentah yang dibutuhkan sebanyak 53 ribu metrik ton untuk keperluan anak usaha Bulog, PT Gendhis Multi Manis yang bergerak di bidang manufaktur olahan gula mentah menjadi rafinasi.
Lelang akan ditutup pada 29 Januari mendatang pukul 16.00 untuk pengumpulan dokumen yang dibutuhkan.
Dari pengumuman resmi Perum Bulog yang diterima CNBC Indonesia, spesifikasi gula yang dibutuhkan harus berasal dari Australia, Thailand, Brazil dan India. Dimana tebu harus dipanen pada tahun 2020 - 2021 ini.
Raw sugar harus mengandung ash content dan moisture content maksimal 0,2%, ICUMSA 600-3000 IU, serta tingkat polarisasi minimal 98,50 - 99,45 derajat. Dimana Pelabuhan penerimaan barang di Tanjung Emas, Semarang.
Adapun beberapa kualifikasi supplier menjadi anggota atau memiliki sertifikat dari Refined Sugar Association (RSA) atau the Sugar Association of London (SAL).Selain itu supplier juga harus berpengalaman mengekspor raw sugar tidak kurang dari 25 ribu metrik ton dalam yang dibuktikan dari invoice transaksi sebelumnya dalam dua tahun terakhir.
Selain itu, supplier juga harus menyertakan surat rekomendasi dari Bank asal. Serta penyertaan laporan keuangan, company profile, memiliki kantor di Indonesia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyoroti Indonesia masih mengimpor gula setiap tahunya. Karena Indonesia masih bergantung dengan pangan impor dalam jumlah besar setiap tahunya.
Dari data CEIC impor gula mentah sepanjang Januari - November pada 2018 mencapai 5,18 juta to, lalu pada 2019 turun menjadi 4,11 jua ton. Sementara pada 2020 lalu mencapai 5,84 juta ton.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cegah Kekurangan Stok, Impor Gula untuk Industri Sudah Keluar