
Internasional
Trump Terancam, Staff Gedung Putih Dikarantina karena Corona
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 March 2020 13:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Staf Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih, Mark Meadows, dikarantina. Ia kemungkinan berhubungan dengan seseorang yang dites positif terkena virus corona.
Meski demikian, Meadows telah diuji negatif untuk virus dan tidak menunjukkan gejala. Tetapi guna pencegahan, ia diminta tetap di rumah hingga 11 Maret besok.
"(Ini) karena (kami) sangat hati-hati," ujar atasan Meadows, Ben Williamson dalam sebuah pernyataan kepada NBC, Senin (9/3/2020) malam waktu setempat.
Meadows baru dilantik sebagai Kepala Staf Trump minggu lalu. Ia menggantikan Mick Mulvaney, staff sebelumnya.
Sebelumnya, dua anggota parlemen AS dari Partai Republik, yang sebelumnya berkontak dengan Trump, juga mengarantina diri. Pasalnya keduanya berkontak dengan pasien positif corona.
Pertama adalah politisi Republik Doig Collins. Ia bertemu dengan Trump dan berjabat tangan, Jumat lalu di markas Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS.
Sedangkan yang kedua adalah, anggota parlemen Matt Gaetz, yang bepergian dengan Trump menggunakan Air Forces One. Ia mengarantina dirinya setelah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi saat menghadiri Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) 11 hari lalu.
"Saya telah memutuskan untuk melakukan karantina sendiri karena sangat ingin bersikap hati-hati," ujar Collins dikutip dari AFP.
Hal senada juga dikatakan Gaetz dalam akun Twitter kantornya. "Dia (Gaetz) melakukan pengujian (corona) hari ini dan menunggu hasil segera," tegasnya.
Sementara itu, Trump hingga kini belum melakukan test corona. Ini ditegaskan Gedung Putih.
"Presiden belum menerima pemeriksaan COVID-19 karena ia tak pernah melakukan kontak langsung yang lama dengan siapapun yang terkonfirmasi COVID-19 atau memiliki gejalanya," kata Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham, dilansir dari Reuters.
"Presiden dalam keadaan kesehatan yang prima dan tim fisik-nya akan terus memonitor dia."
AS sendiri mengonfirmasi 753 kasus corona di negeri itu, dengan angka kematian hingga Senin malam sebanyak 26 kasus.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Meski demikian, Meadows telah diuji negatif untuk virus dan tidak menunjukkan gejala. Tetapi guna pencegahan, ia diminta tetap di rumah hingga 11 Maret besok.
"(Ini) karena (kami) sangat hati-hati," ujar atasan Meadows, Ben Williamson dalam sebuah pernyataan kepada NBC, Senin (9/3/2020) malam waktu setempat.
Sebelumnya, dua anggota parlemen AS dari Partai Republik, yang sebelumnya berkontak dengan Trump, juga mengarantina diri. Pasalnya keduanya berkontak dengan pasien positif corona.
Pertama adalah politisi Republik Doig Collins. Ia bertemu dengan Trump dan berjabat tangan, Jumat lalu di markas Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS.
Sedangkan yang kedua adalah, anggota parlemen Matt Gaetz, yang bepergian dengan Trump menggunakan Air Forces One. Ia mengarantina dirinya setelah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi saat menghadiri Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) 11 hari lalu.
"Saya telah memutuskan untuk melakukan karantina sendiri karena sangat ingin bersikap hati-hati," ujar Collins dikutip dari AFP.
Hal senada juga dikatakan Gaetz dalam akun Twitter kantornya. "Dia (Gaetz) melakukan pengujian (corona) hari ini dan menunggu hasil segera," tegasnya.
Sementara itu, Trump hingga kini belum melakukan test corona. Ini ditegaskan Gedung Putih.
"Presiden belum menerima pemeriksaan COVID-19 karena ia tak pernah melakukan kontak langsung yang lama dengan siapapun yang terkonfirmasi COVID-19 atau memiliki gejalanya," kata Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham, dilansir dari Reuters.
"Presiden dalam keadaan kesehatan yang prima dan tim fisik-nya akan terus memonitor dia."
AS sendiri mengonfirmasi 753 kasus corona di negeri itu, dengan angka kematian hingga Senin malam sebanyak 26 kasus.
(sef/sef) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular