
Internasional
Trump & Pemerintahan yang 'Santai' dalam Menghadapi Corona
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 March 2020 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat kini sedang dalam situasi yang tak menguntungkan. Penyebaran penyakit COVID-19 dengan virus SARS-CoV-2 atau yang lebih dikenal dengan julukan virus corona sudah menewaskan 26 orang dari 754 orang yang terjangkit.
Warga AS juga harus menerima fakta jika presiden mereka, Donald Trump, hingga kini belum juga pernah memeriksakan diri atau melakukan tes uji virus corona.
"Presiden belum menerima pemeriksaan COVID-19 karena ia tak pernah melakukan kontak langsung yang lama dengan siapapun yang terkonfirmasi COVID-19 atau memiliki gejalanya. Presiden dalam keadaan kesehatan yang prima dan tim fisik-nya akan terus memonitor dia," kata Juru Bicara Gedung Putih Stephanie Grisham, dilansir dari Reuters, Selasa (10/3/2020).
Namun penjelasan tersebut malah memunculkan kekhawatiran bahwa Trump memiliki potensi sangat besar untuk terpapar virus tersebut, apalagi pada Senin (9/2/2020) ia dikabarkan sempat dengan dua anggota parlemen dari Republik yang pernah bertemu dengan pasien positif corona.
Anggota tersebut adalah politisi Republik Doug Collin dan anggota parlemen Matt Gaetz. Keduanya, sebelum bertemu dengan Trump, dikabarkan berkontak dengan pasien positif corona. Kini mereka sedang mengkarantina diri sendiri agar tidak menular atau tertular virus ini.
Trump bertemu dengan Doug Collins pada Jumat lalu di markas Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS. Keduanya terlihat berjabat tangan di bandara.
Sedangkan Matt Gaetz bepergian dengan Trump menggunakan Air Forces One. Setelahnya, Gaetz mengkarantina dirinya setelah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi yang hadir pada Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) 11 hari lalu.
Sejauh ini, Trump memang dikabarkan mengabaikan wabah virus corona. Ia menghindari masalah ini dengan menggunakan metode melemparkan informasi yang keliru atau fakta-fakta alternatif yang tidak sesuai, hingga menyalahkan musuh-musuhnya.
Merasa sudah melakukan hal yang benar, Trump bahkan menyalahkan pemerintahan presiden sebelumnya, Barrack Obama karena memperlambat pengembangan alat uji virus corona. Trump juga mengklaim telah "menghentikan" virus itu.
Sejak epidemi wabah ini dimulai di AS, Trump memang membelok di antara membela pemerintahannya dari tuduhan tidak kompeten dengan menuduh Demokrat dan media membesar-besarkan berita wabah dalam upaya untuk menjatuhkan kedudukannya.
Bahkan Grisham mengatakan tidak perlu khawatir dan membantah adanya laporan bahwa staf telah diperintahkan untuk membatasi pertemuan tatap muka di pemerintahan.
"Sementara kami telah meminta semua orang Amerika untuk melakukan langkah-langkah kebersihan akal sehat, kami menjalankan bisnis seperti biasa. Saya ingin mengingatkan media sekali lagi untuk bertanggung jawab dengan semua pelaporan," kata Grisham, seperti yang diberitakan oleh AFP.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Warga AS juga harus menerima fakta jika presiden mereka, Donald Trump, hingga kini belum juga pernah memeriksakan diri atau melakukan tes uji virus corona.
Namun penjelasan tersebut malah memunculkan kekhawatiran bahwa Trump memiliki potensi sangat besar untuk terpapar virus tersebut, apalagi pada Senin (9/2/2020) ia dikabarkan sempat dengan dua anggota parlemen dari Republik yang pernah bertemu dengan pasien positif corona.
Anggota tersebut adalah politisi Republik Doug Collin dan anggota parlemen Matt Gaetz. Keduanya, sebelum bertemu dengan Trump, dikabarkan berkontak dengan pasien positif corona. Kini mereka sedang mengkarantina diri sendiri agar tidak menular atau tertular virus ini.
Trump bertemu dengan Doug Collins pada Jumat lalu di markas Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS. Keduanya terlihat berjabat tangan di bandara.
Sedangkan Matt Gaetz bepergian dengan Trump menggunakan Air Forces One. Setelahnya, Gaetz mengkarantina dirinya setelah melakukan kontak dengan pasien terinfeksi yang hadir pada Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC) 11 hari lalu.
Sejauh ini, Trump memang dikabarkan mengabaikan wabah virus corona. Ia menghindari masalah ini dengan menggunakan metode melemparkan informasi yang keliru atau fakta-fakta alternatif yang tidak sesuai, hingga menyalahkan musuh-musuhnya.
Merasa sudah melakukan hal yang benar, Trump bahkan menyalahkan pemerintahan presiden sebelumnya, Barrack Obama karena memperlambat pengembangan alat uji virus corona. Trump juga mengklaim telah "menghentikan" virus itu.
Sejak epidemi wabah ini dimulai di AS, Trump memang membelok di antara membela pemerintahannya dari tuduhan tidak kompeten dengan menuduh Demokrat dan media membesar-besarkan berita wabah dalam upaya untuk menjatuhkan kedudukannya.
Bahkan Grisham mengatakan tidak perlu khawatir dan membantah adanya laporan bahwa staf telah diperintahkan untuk membatasi pertemuan tatap muka di pemerintahan.
"Sementara kami telah meminta semua orang Amerika untuk melakukan langkah-langkah kebersihan akal sehat, kami menjalankan bisnis seperti biasa. Saya ingin mengingatkan media sekali lagi untuk bertanggung jawab dengan semua pelaporan," kata Grisham, seperti yang diberitakan oleh AFP.
(sef/sef) Next Article Tahun Baru, Kasus Covid-19 di Australia Cetak Rekor Baru
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular