
Menkop: Gegara Virus Corona, Peluang Cuan Menanti UMKM
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
09 March 2020 18:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) disebut-sebut punya peluang di tengah virus corona yang menghantam seluruh kegiatan perekonomian.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan impor buah dan sayur dari Tiongkok terhambat. Kekosongan ini bisa diganti dengan produk dari UMKM lokal.
"Sekarang impor sayur dan buah, itu kan besar, nah ini bisa di subtitusi produk UMKM. Market akan serap, ini yang sedang digalakkan," ujarnya saat ditemui di SMESCO, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Tak bisa dipungkiri jika buah-buahan asal Tiongkok sempat membanjiri pasar Indonesia. Mulai dari Apel hingga jeruk. Namun, setelah virus Corona mewabah, impor dari China pun tergangguÂ
Menurutnya, buah tropis asli Indonesia bisa menggantikan ketersediaan buah-buahan impor tersebut. "Ini opportunity, jangan bicara dampak. Sekarang pasti sebentar lagi supermarket nyari barang dari mana, menyerap produk UMKM. Sayur, buah tropik dan lainnya," tuturnya.
Selanjutnya, saat dikonfirmasi bagaimana kondisi UMKM di lokasi wisata yang terdampak dengan turunnya jumlah wisata, dirinya mengaku sudah ada langkah pemerintah. Salah satunya melalui Kementerian Pariwisata yang memberikan stimulus salah satunya melalui diskon tiket pesawat. "Jadi saya kira kami tak sendirian," tegasnya.
Dia mencontohkan, Thailand juga mengalami hal yang sama yaitu sektor pariwisata yang terdampak. Thailand punya strategi di mana ada skema subsidi pemerintah untuk konsumen yang makan dan belanja produk UMKM. "Bisa juga meniru seperti itu," katanya lagi.
Dia menyebut, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian adalah benar adanya. Dia mencontohkan, saat krisis tahun 1998 yang memporak-porandakan ekonomi Indonesia, UMKM adalah penyelamat.
"Setelah itu ekspor naik 300%. Bangsa ini utang budi dengan UMKM. tapi setelah itu dilupakan, sejak 1998, UMKM menjadi tulang punggung. Kan biasa, abis enak lupa. nggak boleh lagi," pungkasnya.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan impor buah dan sayur dari Tiongkok terhambat. Kekosongan ini bisa diganti dengan produk dari UMKM lokal.
"Sekarang impor sayur dan buah, itu kan besar, nah ini bisa di subtitusi produk UMKM. Market akan serap, ini yang sedang digalakkan," ujarnya saat ditemui di SMESCO, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Tak bisa dipungkiri jika buah-buahan asal Tiongkok sempat membanjiri pasar Indonesia. Mulai dari Apel hingga jeruk. Namun, setelah virus Corona mewabah, impor dari China pun tergangguÂ
Menurutnya, buah tropis asli Indonesia bisa menggantikan ketersediaan buah-buahan impor tersebut. "Ini opportunity, jangan bicara dampak. Sekarang pasti sebentar lagi supermarket nyari barang dari mana, menyerap produk UMKM. Sayur, buah tropik dan lainnya," tuturnya.
Selanjutnya, saat dikonfirmasi bagaimana kondisi UMKM di lokasi wisata yang terdampak dengan turunnya jumlah wisata, dirinya mengaku sudah ada langkah pemerintah. Salah satunya melalui Kementerian Pariwisata yang memberikan stimulus salah satunya melalui diskon tiket pesawat. "Jadi saya kira kami tak sendirian," tegasnya.
Dia mencontohkan, Thailand juga mengalami hal yang sama yaitu sektor pariwisata yang terdampak. Thailand punya strategi di mana ada skema subsidi pemerintah untuk konsumen yang makan dan belanja produk UMKM. "Bisa juga meniru seperti itu," katanya lagi.
Dia menyebut, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian adalah benar adanya. Dia mencontohkan, saat krisis tahun 1998 yang memporak-porandakan ekonomi Indonesia, UMKM adalah penyelamat.
"Setelah itu ekspor naik 300%. Bangsa ini utang budi dengan UMKM. tapi setelah itu dilupakan, sejak 1998, UMKM menjadi tulang punggung. Kan biasa, abis enak lupa. nggak boleh lagi," pungkasnya.
(dob/dob) Next Article Menurut Riset, Ini Bisnis UMKM yang Cuan Kala Pandemi
Most Popular