
Dari Garut, Usaha Jaket Kulit Binaan BNI Ini Merambah Ekspor
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 March 2020 16:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaket kulit identik dengan Garut, Jawa Barat. Namun, Naza Leather, UMKM binaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) memproduksi beragam produk buatan kulit domba asli dengan kualitas premium dan kini sedang menyasar pasar ekspor.
Doni, pemilik Naza Leather, berfokus membuat produk jaket kulit, tas, dan dompet. Naza Leather, perusahaan yang berasal dari usaha keluarga ini, terpilih dari 30 UMKM binaan BNI di seluruh Indonesia setelah melalui kurasi yang sangat ketat.
"Kita ingin memberikan hasil yang terbaik, kita konsepnya beda, pakai kualitas premium, jahitan juga kita jaga kualitasnya sehingga memberikan nilai tambah," kata Doni, saat menceritakan Naza Leather kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/3/2020).
Harga jaket kulit buatan Naza Leather bervariasi, mulai dari Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta. Doni menuturkan, saat ini omzet yang diperolehnya setiap bulan mencapai Rp 100 juta dan bisa mencapai Rp 300 juta bila mengikuti pameran fesyen.
"Pembeli dari luar negeri ada tapi belum sampai partai besar, kita ingin ke depan bisa ekspor dalam skala besar," tutur Doni melanjutkan.
Sekadar informasi saja, pasar produk fesyen memang menjadi bisnis yang menjanjikan dan menghasilkan devisa jumbo. Dari data The State of Global Islamic Economic Report, pada 2019 konsumsi fesyen muslim dunia mencapai US$ 270 miliar dan meningkat menjadi US$ 373 miliar setahun setelahnya. Pada September 2019, potensi pasar ekspor produk fesyen Indonesia diperkirakan mencapai US$ 9,2 miliar atau Rp 128,8 triliun
BNI, kata dia, juga turut membantu perusahaan yang berdomisili di Garut, Jawa Barat dengan memberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Tidak hanya itu saja, bila dia terpilih kurasi, akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran di New York, Amerika Serikat dan bekerja sama dengan Kedutaan Besar AS. Sehingga diharapkan, ke depan, UMKM ini akan membuka pasar ekspor kerajinan asal Indonesia.
"Sebanyak 65% UMKM Unggulan yang hadir pada acara kali ini telah melakukan ekspor dan kontak dagang dengan pembeli dari luar negeri," ungkap Pemimpin Divisi Bisnis Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo.
(dob/dob) Next Article Petani Mitra Binaan IPB Kini Tersentuh KUR BNI
Doni, pemilik Naza Leather, berfokus membuat produk jaket kulit, tas, dan dompet. Naza Leather, perusahaan yang berasal dari usaha keluarga ini, terpilih dari 30 UMKM binaan BNI di seluruh Indonesia setelah melalui kurasi yang sangat ketat.
"Kita ingin memberikan hasil yang terbaik, kita konsepnya beda, pakai kualitas premium, jahitan juga kita jaga kualitasnya sehingga memberikan nilai tambah," kata Doni, saat menceritakan Naza Leather kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/3/2020).
"Pembeli dari luar negeri ada tapi belum sampai partai besar, kita ingin ke depan bisa ekspor dalam skala besar," tutur Doni melanjutkan.
Sekadar informasi saja, pasar produk fesyen memang menjadi bisnis yang menjanjikan dan menghasilkan devisa jumbo. Dari data The State of Global Islamic Economic Report, pada 2019 konsumsi fesyen muslim dunia mencapai US$ 270 miliar dan meningkat menjadi US$ 373 miliar setahun setelahnya. Pada September 2019, potensi pasar ekspor produk fesyen Indonesia diperkirakan mencapai US$ 9,2 miliar atau Rp 128,8 triliun
BNI, kata dia, juga turut membantu perusahaan yang berdomisili di Garut, Jawa Barat dengan memberikan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Tidak hanya itu saja, bila dia terpilih kurasi, akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pameran di New York, Amerika Serikat dan bekerja sama dengan Kedutaan Besar AS. Sehingga diharapkan, ke depan, UMKM ini akan membuka pasar ekspor kerajinan asal Indonesia.
"Sebanyak 65% UMKM Unggulan yang hadir pada acara kali ini telah melakukan ekspor dan kontak dagang dengan pembeli dari luar negeri," ungkap Pemimpin Divisi Bisnis Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo.
(dob/dob) Next Article Petani Mitra Binaan IPB Kini Tersentuh KUR BNI
Most Popular