
Disokong BNI, Kain Tenun NTT Siap Masuk New York

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengundang 30 UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) binaan terbaiknya dalam Pameran dan Pelatihan di Kantor Pusat BNI, Jakarta.
Salah satu peserta dalam pelatihan yang berlangsung pada Senin- Selasa (2-3 Maret 2020), adalah Dewi Anindhita, perancang busana dan pemilik dari Selaras, fesyen yang berfokus pada busana etnik dari tenun ikat dari daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ita, sapaan akrabnya menuturkan, fesyen etnik dari NTT punya kekuatan dari motif yang khas dan eksotis.
"Karena ini merupakan hobi, passion ke sini, suka dengan tenun ikat. Saya khusus tenun ikat NTT, tapi banyak daerah, Ende, Maumere, Sikka, setiap daerah punya motif unik dan eksotik," cerita Ita kepada CNBC Indonesia menjelaskan latar belakangnya memilih kain-kain asal Indonesia Timur tersebut, Selasa (3/3/2020).
![]() |
Ada berbagai busana yang dirancangnya dan cukup laris di pasaran, seperti kimono, jaket bomber hingga busana terusan wanita dengan harga terendah di bawah Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Ita hanya memasarkan produknya di media sosial Instragram @itaselaras dan saat pameran, tetapi tidak memasarkan melalui e-dagang.
"Saya hanya menjual dari pameran ke pameran, hanya dijual di Instragram, customer sudah tahu," imbuhnya.
Untuk mendapatkan kain, Ita telah bekerjasama dengan pengrajin tenun lokal NTT. Beberapa nama pesohor, telah membeli beberapa busana rancangan Ita Selaras seperti desainer Poppy Dharsono, Ari Tulang, hingga Duta Besar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis.
Hingga kini, dalam sekali pameran, Ita bisa meraup hingga Rp 100 - 200 juta.
![]() |
Ita juga melanjutkan, BNI, turut memfasilitasinya memberikan pelatihan dan sejumlah pameran. "Kita dikasih pelatihan, kita juga dapat kalau ada pameran adi wastra diundang pameran, kita free, jadi sangat bermanfaat," terang Ita.
Padahal, untuk mengikuti pameran secara mandiri, biaya sewa yang dikeluarkan mencapai puluhan juta rupiah. "Ada pameran di Jakarta Convention Center, kalau sendiri Rp 15-20 juta untuk, sebelum ini saya pribadi, tidak ada sponsor," katanya.
Dalam pameran ini, BNI akan menyeleksi UMKM terpilih untuk berpartisipasi dalam pameran New York Now (NYNOW) 2020.
Keberadaan kurator ini terselenggara atas kerja sama antara BNI dengan Konsulat Jenderal RI New York. Namun, BNI sendiri memanfaatkan momentum ini juga untuk menyeleksi UMKM yang layak diajak berpameran di beberapa event terkenal di dalam negeri, antara lain Inacraft, juga luar negeri, seperti Dubai Expo.
Pemimpin Divisi Bisnis Kecil 2 BNI Bambang Setyatmojo menuturkan, BNI berperan aktif dalam mengembangkan UMKM pada beragam sektor, mulai dari fashion, kerajinan, hingga kuliner Indonesia.
BNI melakukan kurasi atau seleksi bagi kelompok UMKM Unggulan yang diberinama BUNGA Nusantara atau BNI UKM Unggulan Nusantara. UMKM binaan yang tembus ke dalam BUNGA Nusantara memperoleh kesempatan untuk satu langkah lagi ke arah pameran ternama, baik di luar maupun dalam negeri.
UKM Unggulan BNI ini telah diseleksi dengan berbagai kategori yang sangat ketat, sehingga dapat mewakili Indonesia untuk melakukan pameran di luar negeri sekaligus membuka pasar ekspor kerajinan Indonesia. Sebanyak 65% UMKM Unggulan yang hadir pada acara kali ini telah melakukan ekspor dan kontak dagang dengan pembeli dari luar negeri.
Sementara itu, Corporate Secretary BNI Meiliana menyampaikan bahwa UMKM Bunga Nusantara berasal dari mitra-mitra binaan BNI di Rumah Kreatif BUMN (RKB) serta pelaku usaha binaan yang mendapatkan pembiayaan melalui BNI, terutama pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Kami juga berharap, upaya kami ini dapat memberikan kesempatan kepada UMKM binaan BNI untuk meningkatkan kualitas produknya, karena dengan berpameran, mereka dapat melihat produk-produk dari peserta pameran lainnya, sehingga dapat melakukan perbaikan disain, motif, hingga packaging," kata Meiliana.
(tas/tas) Next Article Lapkeu Ciamik, Saham BBNI Laris Diborong Asing!
