Market Commentary

Saham BNI Cetak Rekor Lagi, Ditutup Kuat di Level Rp 6.025

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
20 February 2024 16:59
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perbankan Himbara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terpantau melonjak dan kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masanya pada perdagangan Selasa (20/2/2024).

Hingga penutupan perdagangan hari ini, saham BBNI melonjak 2,55% ke posisi harga Rp 6.025/unit. Pada posisi penutupan perdagangan hari ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH) barunya pasca stock split. Adapun ATH terakhir BBNI dicetak pada perdagangan Kamis pekan lalu di Rp 6.000/unit.

Investor masih cenderung merespons positif dari kinerja keuangan BBNI yang berhasil mencetak rekor pada 2023. Selain itu, investor juga mengharapkan pembagian dividen BBNI untuk Tahun Buku 2023.

Sebelumnya, laba bersih BBNI pada 2023 mencapai Rp 20,9 triliun.Angka tersebut naik 14,2% secara tahunan. Laba perusahaan anak menyumbang Rp 419,4 miliar, dengan pertumbuhan 36,2% yoy.

Hasil positif ini diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusifee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset. Sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9% per tahun.

Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan bahwa laba perusahaan juga ditopang oleh pendapatan non-bunga. Sepanjang 2023 pos pendapatan ini naik 6,6% yoy menjadi Rp 21,47 triliun.

Bank pelat merah itu mencatatkan penyaluran kredit mencapai Rp695 triliun sepanjang tahun 2023, naik 7,6% yoy. Penyaluran kredit tersebut terutama didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan perusahaan anak.

Korporasi blue chip swasta tumbuh 14,3% yoy, blue chip BUMN tumbuh 11,8% yoy, kredit konsumer tumbuh 13,6% yoy, serta perusahaan anak yang tumbuh 134% yoy.

Seiring dengan pertumbuhan penyaluran kredit tersebut, BNI juga telah menjaga kualitas portfolio kreditnya. Hal ini tercermin dari penurunan NPL di posisi 2,14% dan rasio kredit dalam risiko atau loan at risk(LaR) menurun jadi 12,9% di tahun 2023.

Seiring dengan kinerja keuangan BBRI di 2023 yang mencetak rekor, tentunya investor mengharapkan pembagian dividen untuk Tahun Buku 2023 akan lebih baik.

Tidak lama lagi, BBNI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), di mana rencananya akan digelar pada awal Maret mendatang. Dalam RUPST ini pastinya akan dijelaskan terkait kebijakan dividen.

Direktur Human Capital & Compliance BBNI, Mucharom menyampaikan bahwa pada tahun ini, BBNI masih berupaya untuk memberikan imbal hasil yang optimal bagi pemegang sahamnya. Adapun perkiraan dividen yang akan dibagikan senilai Rp 169 per lembar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Kuartal III-2023 Tumbuh 15%, Saham BBNI Bergairah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular