Internasional

Inggris Meeting Darurat Corona, Premier League Tetap Jalan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 March 2020 17:03
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson akan memimpin pertemuan darurat mengenai penularan virus corona.
Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, akan memimpin pertemuan darurat mengenai penularan virus corona, Senin (9/3/2020). Pertemuan ini juga dilakukan guna memperketat pengawasan akan virus dengan nama penyakit COVID-19 itu.

"Jumlah kasus virus corona terus meningkat di Inggris dan di seluruh dunia. Kami siap dan akan terus membuat keputusan untuk melindungi publik berdasarkan saran ilmiah terbaru," kata Johnson, dikutip dari Reuters.



Kelompok ilmiah darurat Inggris sepakat bahwa virus itu kemungkinan akan menyebar secara signifikan dan pemerintah harus memutuskan apakah Inggris akan pindah ke rencana "fase penundaan" atau tidak.

Di sisi lain, masyarakat yang panik dengan wabah ini, langsung menyerbu pusat perbelanjaan untuk menimbun berbagai kebutuhan pokok, salah satunya adalah kertas toilet. Akibatnya, pemerintah Inggris membentuk tim untuk menangani "gangguan dan disinformasi" di sekitar penyebaran virus corona.

Sekretaris kebudayaan Inggris Oliver Dowden mengatakan masyarakat tidak perlu menimbun kebutuhan pokok. "Kami yakin bahwa supermarket memiliki rantai pasokan yang diperlukan untuk menjaga rak tetap ada," katanya.



Bahkan pengecer terbesar di negara itu, Tesco, membatasi pembelian produk-produk seperti gel anti-bakteri dan tisu, pasta kering dan susu, agar tidak adanya penimbunan bahan pokok.

Selain itu, Dowden juga menyatakan tidak ada rencana untuk menutup museum, galeri seni atau ruang konser. Bahkan tidak ada acara olahraga dibatalkan atau dimainkan secara tertutup, termasuk Premier Leaugue.

"Kami tidak berada di dekat panggung semacam itu. Tidak ada alasan bagi orang untuk tidak menghadiri acara seperti itu atau membatalkannya pada tahap ini, tetapi kami tetap mengkaji," paparnya saat diwawancarai oleh BBC TV.

Sejauh ini Inggris sudah melaporkan tiga kasus kematian dan 273 kasus terkonfirmasi corona, dengan 18 kasus berhasil disembuhkan.

Virus corona yang muncul di China pada bulan Desember 2019, menyebabkan penyakit yang disebut COVID-19 dan telah menyebar ke seluruh dunia. Virus ini sudah menginfeksi lebih dari 110.146 orang dengan sebanyak 3.826 orang meninggal di seluruh dunia. Namun 62.053 orang berhasil disembuhkan.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Korban Meninggal Corona Inggris Capai 7.248, Johnson Membaik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular