
Tuai Kritik, Ada 7 'Anak Emas' di Kebijakan Zero ODOL
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
05 March 2020 20:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 7 komoditas yang diangkut truk dikecualikan dalam penerapan kebijakan zero over dimension over load (ODOL). Adanya 7 'anak emas' ini memantik reaksi keras dari pengusaha.
Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan, menilai pemerintah tebang pilih dalam menegakkan aturan. Dia menegaskan, sebenarnya mendukung penuh kebijakan zero ODOL jika diterapkan secara tegas.
"Tapi kami tidak mau kalau penerapannya ini belang-belang. Di situ harus ada keadilan, karena nanti anggota saya sebelah sini longgar tapi sebelah sana enggak," kata Gemilang Tarigan ketika ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (5/3/20).
Adanya toleransi bagi sebagian komoditas ini membuat persaingan usaha jadi tak sehat. Padahal, jika mau tegas, infrastruktur yang ada sudah dinilai cukup untuk menegakkan aturan.
"[Penegakan bisa] dilakukan dengan elektronik, seperti dilakukan polisi, ETLE (electronic traffic law enforcement) untuk ODOL ciptakan, kapanpun dimanapun akan tertangkap," tegasnya.
Program zero ODOL mulai diterapkan secara bertahap. Khusus untuk truk over dimensi, tak ada lagi toleransi yang diberikan pemerintah. Kendati begitu, untuk sejumlah komoditas ada pengecualian jika masih ada yang kedapatan kelebihan muatan.
"Tolong bedakan antara over dimensi dengan over loading. Kalau over dimensi itu tidak ada toleransi, tapi kalau over loading untuk muatan itu ada toleransinya," kata Budi Setiyadi di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta, Senin (2/3/20).
Toleransi tersebut diberikan bagi truk pengangkut 7 komoditas yakni semen, baja, kaca lembaran, beton ringan, air minum dalam kemasan, pulp dan/atau kertas, serta keramik. Adapun untuk truk over dimensi, pemerintah bakal melakukan penegakan hukum.
"Ini bukan regulasi baru, regulasinya sudah lama tinggal sekarang kita tegakkan aturan itu. Dan sudah cukup lama pakar mengatakan kita pembiaran nah kita harapkan semua pihak sekarang berperan tidak pemerintah saja tapi juga asosiasi logistik kemudian juga APM, karoseri, ya saya mengajak semua bekerja sama," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ini Alasan Kemenhub Toleransi Truk 'Obesitas' hingga 2022
Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Gemilang Tarigan, menilai pemerintah tebang pilih dalam menegakkan aturan. Dia menegaskan, sebenarnya mendukung penuh kebijakan zero ODOL jika diterapkan secara tegas.
"Tapi kami tidak mau kalau penerapannya ini belang-belang. Di situ harus ada keadilan, karena nanti anggota saya sebelah sini longgar tapi sebelah sana enggak," kata Gemilang Tarigan ketika ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (5/3/20).
"[Penegakan bisa] dilakukan dengan elektronik, seperti dilakukan polisi, ETLE (electronic traffic law enforcement) untuk ODOL ciptakan, kapanpun dimanapun akan tertangkap," tegasnya.
Program zero ODOL mulai diterapkan secara bertahap. Khusus untuk truk over dimensi, tak ada lagi toleransi yang diberikan pemerintah. Kendati begitu, untuk sejumlah komoditas ada pengecualian jika masih ada yang kedapatan kelebihan muatan.
"Tolong bedakan antara over dimensi dengan over loading. Kalau over dimensi itu tidak ada toleransi, tapi kalau over loading untuk muatan itu ada toleransinya," kata Budi Setiyadi di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta, Senin (2/3/20).
Toleransi tersebut diberikan bagi truk pengangkut 7 komoditas yakni semen, baja, kaca lembaran, beton ringan, air minum dalam kemasan, pulp dan/atau kertas, serta keramik. Adapun untuk truk over dimensi, pemerintah bakal melakukan penegakan hukum.
"Ini bukan regulasi baru, regulasinya sudah lama tinggal sekarang kita tegakkan aturan itu. Dan sudah cukup lama pakar mengatakan kita pembiaran nah kita harapkan semua pihak sekarang berperan tidak pemerintah saja tapi juga asosiasi logistik kemudian juga APM, karoseri, ya saya mengajak semua bekerja sama," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ini Alasan Kemenhub Toleransi Truk 'Obesitas' hingga 2022
Most Popular