Sentilan Sri Mulyani: Perizinan di Kemendag Ruwet

Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
05 March 2020 19:45
Menkeu Sri Mulyani menilai perizinan di kementerian perdagangan ribet.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara Perjanjian Kerja Sama Percepatan dan Perluasan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETP). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai perizinan di kementerian perdagangan (kemendag) masih ribet. Padahal, kondisi perekonomian saat ini penuh dengan tekanan karena kondisi global. Mulai dari trade war sejak tahun lalu dan yang terbaru adalah wabah virus corona.

Menurutnya, ini yang membuat pemerintah mengeluarkan berbagai stimulus dari sisi kebijakan fiskal terutama ke sektor pariwisata yang terdampak langsung oleh virus corona. Dari sisi moneter, Bank Indonesia juga telah menurunkan suku bunga sebesar 25 bps pada Februari 2020 dan menurunkan giro wajib minimum (GWM) baik valas maupun rupiah.

"Monetar policy sudah relaksasi, fiskal coba injeksi ekonomi lewat APBN, tapi di sektor perdagangan masih ruwet bundet mampet, ya nanti mampet saja," ujarnya di Rakernas Kemendag, Kamis (5/3/2020).



Menurutnya, Kemendag mempunyai peran penting dalam mendorong ekspor dan impor Indonesia. Sebab, hampir semua perizinan untuk kegiatan ekspor dan impor itu ada di Kemendag.

"Jangan underestimate peranan bapak ibu untuk buat ruwet bundet mampet. Don't estimate power of Kemendag. Sangat powerful," kata dia.

Oleh karenanya, ia berharap Kemendag ikut mendukung kebijakan dari sisi fiskal tersebut terutama untuk mendorong ekspor Indonesia. Salah satunya bisa berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal bea dan Cukai (DJBC) untuk mempercepat proses ekspor.

"Saya minta semua ekspor kalau ada hubungan dengan DJBC should be settle di point ekspor itu tidak perlu ke Jakarta. Tapi ada aturan dari ruangan ini. Jadi tolong teman-teman Kemendag juga lihat, masak harus pergi ke Jalan Ridwan Rais (Kantor Kemendag), masak dari Natuna ke sana (Ridwan Rais). Kalau hanya minta surat kan bisa WhatsApp, internet, dan DIM program auto approve," jelasnya.

[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Titah Jokowi: Jangan Sampai Pembangunan tidak Selesai di 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular