Sri Mulyani Sebut 20 Tahun Daya Saing Ekspor RI 'Payah'

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
05 March 2020 17:55
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini kondisi ekonomi sedang tidak baik.
Foto: Menkeu Sri Mulyani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini kondisi ekonomi sedang tidak baik. Harus ada beberapa kebijakan yang sifatnya counter-cyclical terutama APBN.

"APBN lagi berat. Penerimaan pajak sedang alami tekanan. Semua sektor ekonomi turun. Tapi memang itulah disebut peranan fiskal policy tools untuk counter pelemahan. Kalau ekonomi lemah, penerimaan pajak lemah, kita semua terperosok dalam pelemahan," papar Sri Mulyani dalam Raker Kemendag, Kamis (5/3/2020).

"Kita harus counter pelemahan itu melalui berbagai insentif supaya ekonomi kembali tumbuh," imbuhnya.

Menurut Sri Mulyani saat ini yang terjadi adalah ekspor turun dan memang kendalanya adalah harga komoditas yang turun.

Ditambah, sambung Sri Mulyani, Indonesia kalah kompetisi dengan negara lain karena komponen ekspor yang belum banyak berubah.

"Daya saing belum banyak berubah. Berarti kita belum kerjakan homework. Waktu dunia berubah, value added terjadi dengan inovasi tinggi, birokrasi efisien dan semua digital. Kita masih hidup tenang di khatulistiwa," papar Sri Mulyani.

"20 tahun tidak ada perubahan pada daya saing ekspor komoditas kita, masih berkutat di SDA dan ada industri manufaktur tapi teknologi rendah," tambahnya lagi.

Ia bercerita, sedikit saja misalnya negara tetangga seperti Sri Lanka menawarkan upah buruh rendah, maka langsung dipindahkan pabriknya.

"Vietnam juga tawarkan upah buruh rendah dengan produktivitas lebih tinggi, langsung pindah ke sana. Belum lagi masalah pusing perizinan, ini harus berfikir keras."



[Gambas:Video CNBC]






(dru) Next Article Data PDB Kuartal II-2020 Versi Sri Mulyani: Bisa Minus 5,08%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular