
Bisnis Kritis Gegara Corona: Pekerja Terancam Dirumahkan-PHK
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 March 2020 09:57

Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Rizal Tanzil mengatakan belakangan ini wabah corona sudah berdampak pada pasokan bahan baku untuk industri TPT di dalam negeri. Selama ini, industri TPT banyak yang bergantung bahan baku dari China.
"Sudah ada kendala, terutama untuk bahan baku seperti zat warna, benang dan kain. Karena pelabuhan masih tutup, shipping masih belum jalan," kata Rizal kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/2).
Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno yang juga pemilik pabrik pakaian dan tekstil, mengatakan baru-baru ini dampak virus corona sudah terasa terhadap pasokan barang. Saat ini proses produksi barang masih memakai stok yang lama, tapi untuk bahan baku bulan depan sudah mengkhawatirkan.
"Ada sebagian belum bisa berangkat dari China, produksi belum Stop. Karena bahan baku yang belum bisa berangkat untuk produksi bulan Maret.
Jenis barang Kain dan zat Pewarna," kata Benny.
Ia mengatakan bila produsen hanya mengandalkan pasokan bahan baku dari China maka dampaknya pada produksi Maret terganggu dan selanjutnya ekspor bulan April akan terpengaruh. Dampak rentetan adalah harga jual ke konsumen, seperti produk pakaian.
"Hukum pasar kalau barang langka harga naik. Kalau nggak ada bahan baku, ganti sumber bahan baku Yang lain hanya jual nya belum tentu naik, atau tutup pabrik," katanya.
Ia juga mengatakan dengan menipisnya bahan baku, maka produsen perlahan mulai mengurangi jam kerja, dan potensi merumahkan karyawan. "Potensi merumahkan karyawan ada, cuma pembagian kerja saja akan kita atur. Kita bikin kerja dari 8 jam jadi 6 jam daripada dirumahkan karyawan," kata Benny (hoi/hoi)
"Sudah ada kendala, terutama untuk bahan baku seperti zat warna, benang dan kain. Karena pelabuhan masih tutup, shipping masih belum jalan," kata Rizal kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/2).
Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang Perdagangan Benny Soetrisno yang juga pemilik pabrik pakaian dan tekstil, mengatakan baru-baru ini dampak virus corona sudah terasa terhadap pasokan barang. Saat ini proses produksi barang masih memakai stok yang lama, tapi untuk bahan baku bulan depan sudah mengkhawatirkan.
Jenis barang Kain dan zat Pewarna," kata Benny.
Ia mengatakan bila produsen hanya mengandalkan pasokan bahan baku dari China maka dampaknya pada produksi Maret terganggu dan selanjutnya ekspor bulan April akan terpengaruh. Dampak rentetan adalah harga jual ke konsumen, seperti produk pakaian.
"Hukum pasar kalau barang langka harga naik. Kalau nggak ada bahan baku, ganti sumber bahan baku Yang lain hanya jual nya belum tentu naik, atau tutup pabrik," katanya.
Ia juga mengatakan dengan menipisnya bahan baku, maka produsen perlahan mulai mengurangi jam kerja, dan potensi merumahkan karyawan. "Potensi merumahkan karyawan ada, cuma pembagian kerja saja akan kita atur. Kita bikin kerja dari 8 jam jadi 6 jam daripada dirumahkan karyawan," kata Benny (hoi/hoi)
Next Page
Pabrik Masker Sulit Bahan Baku
Pages
Most Popular