Gegara Corona Impor dari China Anjlok 50%: Komputer-Telepon

Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
03 March 2020 17:20
Impor dari China anjlok.
Foto: Lenovo ThinkBook 14 (dok. lenovo.com)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan mencatat, virus corona sudah memberikan dampak kepada aktivitas ekspor impor Indonesia. Dampak paling signifikan terlihat pada aktivitas impor dari China.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga DJBC, Syarif Hidayat menjelaskan, nilai impor dari China pada minggu keempat Februari turun 51,16% dibandingkan minggu keempat Januari 2020. Nilai impor pada Februari hanya mencapai US$ 463 juta dari sebelumnya US$ 948 juta.

"Kita bisa melihat dampak daripada corona ini sudah kelihatan dengan adanya penurunan impor yang berasal dari China. Tren impor terjadi perubahan dari Januari ke Februari, ini bisa dilihat dari nilai impor negara yang juga anjlok ini," ujarnya di Gedung Kemenkeu, Selasa (3/3/2020).



Menurutnya, impor yang turun dari China ini paling besar dibandingkan dengan negara lainnya seperti, Jepang, Korea Selatan, hingga Singapura. Adapun dari jenis barangnya yang mengalami penurunan paling dalam adalah komputer, mesin, semi manufaktur, tekstil dan telepon.

Dari data DJBC, impor mesin asal China hingga 29 Februari hanya US$ 139,7 juta atau turun 20,48%, lalu impor komputer asal China hanya US$ 16,7 juta atau turun 80,14%. Kemudian, impor tekstil turun 58%, dari semula US$ 136,1 juta di akhir Januari menjadi US$ 56,8 juta di 29 Februari 2020.

Sementara itu, impor telepon asal China hanya US$ 92 juta hingga 29 Februari 2020 atau turun 5,44% dibandingkan Januari 2020.

"Ini sangat ditentukan bagaimana perkembangan ekonomi dunia yang saat ini relatif terganggu dengan corona," kata dia.

Namun, dibandingkan dengan impor, aktivitas ekspor masih terkendali. Penurunannya tidak setajam seperti impor.

"Ekspor ke China relatif stabil, tapi impor memang turun. Harusnya pertanda baik, artinya net ekspor atau selisih defisit mengecil," jelasnya.

Tercatat, ekspor ke China hingga 29 Februari 2020 sebesar US$ 506 juta atau turun 9,1% dibandingkan akhir Januari 2020. Sedangkan untuk ekspor batu bara ke China naik 7,25% menjadi US$ 205,4 juta.
(hoi/hoi) Next Article Virus Corona Mengganas, Apa Kabar Perdagangan di Tanah Abang?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular