65% Duit Pertamina dari BBM, Kalau Ada Mobil Listrik Gimana?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
02 March 2020 19:32
Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin sebut pendapatan Pertamina utamanya datang dari BBM , perlu transisi ke depannya
Foto: Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin mengatakan 65% pendapatan PT Pertamina (Persero) berasal dari Bahan Bakar Minyak (BBM). Apa jadinya kalau penerepan mobil listrik diberlakukan secara masif di Indonesia?

Seperti diketahui, Pemerintah sedang mendorong pengembangan mobil listrik di dalam negeri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan sudah menandatangani peraturan presiden (perpres) tentang percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik (mobil listrik). Dengan beleid itu,Jokowi ingin mendorong industri otomotif, dengan membangun industri mobil listrik di Indonesia.

Budi menilai Indonesia sampai dunia usaha perlu melakukan transisi energi. Karena kalau tidak, pasokan bahan bakar energi akan habis, dan Indonesia akan sering menggantungkan kebutuhan pasokan bahan bakar energinya dengan impor dari negara lain.

"Kita di Pertamina berpikir keras, karena 65% revenue dari Pertamina asalnya dari BBM. Kalau transisi energi ini terjadi cepat, sehingga semua mobail berubah jadi listrik, apa yang akan terjadi skenarionya terhadap bisnis Pertamina?," kata Budi saat menjadi keynote speaker di acara Jakarta Energy Forum 2020 dengan tema 'The Future of Energy' di kawasan Jakarta Selatan, Senin (2/3/2020).



"Kalau transisi energi ini terjadi, sehingga semua bahan bakar fosil fuel mendapat tekanan dari konsumen. Apa yang terjadi pada 35.000 Megawatt yang dibangun oleh PLN [Perusahaan Listrik Negara], depresiasinya juga belum selesai, padahal itu consume energi fuel," imbuhnya.

Maka dari itu, Budi menekankan kepada dunia usaha untuk melakukan transisi sistem energi. Seperti melalui visi Presiden Joko Widodo (Jokowi), Indonesia harus bisa menciptakan energi yang fokus terhadap ketersediaan, keterjangkauan, dan keberlanjutan.

"Energi yang juga tidak merusak alam, sehingga anak cucu kita gak kebagian. Dan terakhir kedaulatan. Empat hal itu harus dicapai dalam pembangunan sistem energi di Indonesia," jelas Budi.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thorir meminta kepada perusahaan pelat merah untuk duduk bersama untuk membahas electronic vehicles battery. Ia meminta PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), Inalum atau Mind ID, dan Telkom untuk duduk dan rapat bersama.

"Saya mau BUMN ciptakan dan manfaatkan teknologi, tapi tidak mangkrak. Merke duduk bersama, untuk cari teknologi yang baru," kata Erick dalam paparannya di CNBC Indonesia Economic Outlook 2020, Rabu (26/2/2020).

Erick menegaskan ia tak ingin BUMN bergerak sendiri-sendiri. Apalagi jika memiliki satu tujuan, seperti pengembangan baterai mobil listrik.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berencana membangun pabrik baterai. Perusahaan pelat merah ini juga menggandeng Inalum untuk material baterai.

Director For Planning, Investment, and Risk Management Pertamina Heru Setiawan mengatakan meski saat ini demand baterai listrik belum banyak, namun perusahaan tetap menyiapkan pabrik baterai. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan pola konsumsi energi masyarakat dari bahan bakar fosil yang tinggi jejak karbon, menjadi kendaraan listrik.

[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article 2 Hari Jabat Wakomut Pertamina, Ini Fokus Budi Gunadi Sadikin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular