Alasan Begawan Migas RI Puji Ahok: Berpengalaman Pimpin DKI
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 March 2020 19:00
Jakarta, CNBC Indonesia - Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang juga dikenal sebagai begawan migas Subroto memuji Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP. Menurut dia, Ahok memiliki cocok menjadi salah satu pemimpin di perusahaan migas pelat merah itu.
"Pengalamannya jadi gubernur waktu itu, dia punya kriteria pemimpin yang bagus. Saya rasa bagus dia masuk Pertamina," ujar kepada CNBC Indonesia dalam acara Bimasena Members Get Together di Jakarta, Kamis (27/2/2020) malam.
Subroto mengaku mengikuti pemberitaan seputar Ahok. Apalagi sejak politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu masuk ke Pertamina sebagai komut.
"Saya penasaran, apa yang Ahok mau lakukan di Pertamina? Saya ingin juga bertemu dengannya," kata Subroto.
Subroto merupakan salah satu sosok yang disegani di sektor migas nasional. Pria berusia 97 tahun itu sebelumnya merupakan Menteri Pertambangan dan Energi di era Presiden Soeharto.
Subroto juga pernah menjabat sebagai Sekjen OPEC pada 1988-1994. Namanya kini menjadi nama penghargaan yang diusung oleh Kementerian ESDM untuk mengapresiasi jasanya di sektor ESDM.
Pujian untuk Ahok hadir di saat ada suara-suara yang memintanya mundur. Suara itu mencuat pada aksi 212 yang digelar di Jakarta, 21 Februari lalu.
"Pertamina adalah perusahaan milik negara, milik rakyat. Kami tidak rela Ahok menjadi komisaris utama [perusahaan] milik rakyat," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara.
Menanggapi hal itu, Luhut memberikan tanggapan.
"Dia dituduh korupsi? Ya kalau saya boleh cerita malah pak Ahok itu yang menemukan banyak sekali masalah-masalah yang mau diperbaiki di Pertamina," kata Luhut di kantor Kemenko Marves, beberapa waktu lalu. "Kita bersyukur ada pak Ahok," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article Heboh! Ahok Bongkar Persoalan BUMN di Pertamina dan Peruri
"Pengalamannya jadi gubernur waktu itu, dia punya kriteria pemimpin yang bagus. Saya rasa bagus dia masuk Pertamina," ujar kepada CNBC Indonesia dalam acara Bimasena Members Get Together di Jakarta, Kamis (27/2/2020) malam.
Subroto mengaku mengikuti pemberitaan seputar Ahok. Apalagi sejak politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu masuk ke Pertamina sebagai komut.
Subroto merupakan salah satu sosok yang disegani di sektor migas nasional. Pria berusia 97 tahun itu sebelumnya merupakan Menteri Pertambangan dan Energi di era Presiden Soeharto.
Subroto juga pernah menjabat sebagai Sekjen OPEC pada 1988-1994. Namanya kini menjadi nama penghargaan yang diusung oleh Kementerian ESDM untuk mengapresiasi jasanya di sektor ESDM.
Pujian untuk Ahok hadir di saat ada suara-suara yang memintanya mundur. Suara itu mencuat pada aksi 212 yang digelar di Jakarta, 21 Februari lalu.
"Pertamina adalah perusahaan milik negara, milik rakyat. Kami tidak rela Ahok menjadi komisaris utama [perusahaan] milik rakyat," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara.
Menanggapi hal itu, Luhut memberikan tanggapan.
"Dia dituduh korupsi? Ya kalau saya boleh cerita malah pak Ahok itu yang menemukan banyak sekali masalah-masalah yang mau diperbaiki di Pertamina," kata Luhut di kantor Kemenko Marves, beberapa waktu lalu. "Kita bersyukur ada pak Ahok," lanjutnya.
(miq/miq) Next Article Heboh! Ahok Bongkar Persoalan BUMN di Pertamina dan Peruri
Most Popular