
Industri Otomotif Loyo, Chevrolet hingga Honda 'Sesak Nafas'
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 February 2020 16:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia otomotif sedang dirundung kabar yang tak sedap. General Motors (GM) memutuskan merek Chevrolet hengkang di pasar Thailand.
Menyusul keputusan ini, GM akan merumahkan ribuan pekerja di Thailand. Saat bersamaan, di Indonesia, GM juga mulai menghentikan penjualan produk mereka per Maret 2020.
Menyusul keputusan ini, GM akan merumahkan ribuan pekerja di Thailand. Saat bersamaan, di Indonesia, GM juga mulai menghentikan penjualan produk mereka per Maret 2020.
Laporan Reuters, seorang pejabat pemerintah Thailand mengungkapkan GM akan melakukan PHK kepada 1.500 karyawan. Gelombang PHK GM itu dimulai pada Juni 2020 mendatang.
![]() |
GM memang akan menjual dua pabriknya di Rayong ke Great Wall Motor China. Namun, penasihat Menteri Tenaga Kerja Thailand, Jak Punchoopet, mengatakan semua karyawan di pabrik Rayong akan diberhentikan berdasarkan ketentuan perjanjian penjualan GM dengan Great Wall Motor.
Menurutnya, perjanjian yang disepakati GM dan Great Wall Motor hanya mencakup penjualan pabrik. Perjanjian tidak mengatur soal transfer karyawan dari pabrik GM ke Great Wall Motor.
"Rencananya mereka memberhentikan 1.000 karyawan di jalur produksi suku cadang mobil pada bulan Juni, dan kemudian sekitar 300 hingga 400 di jalur perakitan pada bulan Oktober," kata Jak seperti dikutip dari detikcom.
Sisanya, staf di dua pabrik GM akan di-PHK menjelang akhir 2020. Saat mem-PHK ribuan karyawan, GM mematuhi hukum perburuhan Thailand dengan memberikan pesangon bagi karyawan yang terkena dampak. GM juga berkomitmen menambahkan bonus empat bulan untuk semua karyawannya.
Di Indonesia, pada akhir Oktober 2019, GM mengumumkan mulai Maret 2020 akan menghentikan penjualan kendaraan di pasar Indonesia. Langkah GM ini terjadi saat pasar otomotif di Indonesia memang sedang lesu.
Bagi GM, keputusannya hengkang ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia, di masa yang akan datang.
Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara, mengatakan alasan GM hengkang dari Indonesia, karena GM tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan.
Selanjutnya, kabar mengejutkan juga datang dari Filipina. Akhir pekan lalu Honda Motor Co Ltd mengumumkan penutupan pabrik mereka di dekat Kota Manila.
Dalam laporan Reuters, Honda Cars Philippines, Inc. (HPCI) mengumumkan menutup pabrik mereka mulai bulan depan di Sta. Rosa, Laguna, Manila, Filipina. Pabrik Honda di Filipina itu mempekerjakan sekitar 650 orang, memproduksi Honda BR-V dan Honda City.
Honda menegaskan langkah ini untuk memenuhi kebutuhan konsumen Honda di Filipina agar tetap menyajikan produk dengan harga yang terjangkau dan berkualitas, melalui strategi distribusi sumber daya yang lebih efisien.
"Setelah mempertimbangkan upaya optimalisasi dalam operasi produksi di wilayah Asia dan Oseania, Honda memutuskan untuk menutup operasi pabrik," tulis Honda dalam pernyataan resminya.
![]() |
Keputusan ini tak membuat Honda benar-benar hengkang dari Filipina karena mereka tetap melanjutkan penjualan mobil dan layanan purnajual di pasar Filipina yang memang tak segemuk di Thailand atau Indonesia. Penjualan mobil di Filipina tak sampai 500 ribu unit per tahun, pada 2019 hanya terjual 360 ribu unit lebih.
Setelah menutup pabrik pada bulan depan, Honda akan memanfaatkan jaringan regional Honda Asia dan Oseania untuk tetap mensuplai mobil ke Filipina.
"Honda akan terus menyediakan produk yang sangat menarik bagi para pelanggannya di Filipina dan terus memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat, yang telah menjadi upaya berkelanjutan selama 50 tahun terakhir sejak Honda didirikan di Filipina," tulisnya.
(tas/tas) Next Article Terungkap! Alasan GM Hengkang dari Indonesia
Most Popular