General Motors Menyerah: Ironi Pabrik Mobil Pertama di RI

Suhendra, CNBC Indonesia
29 October 2019 14:57
GM jadi pabrik mobil pertama di Indonsia.
Foto: REUTERS/Rebecca Cook
Jakarta, CNBC Indonesia - "Jangan pernah menyerah". Slogan Louis Chevrolet masih relevan sampai sekarang, pembalap yang bekerjasama dengan William Durant, seorang pengusaha dan pendiri General Motors (GM).

Awalnya bernama Chevrolet Motor, yang pertama kali dibentuk pada 1911, pabrikan mobil ini sudah berumur seabad lebih.

Di Indonesia, GM juga bukan perusahaan otomotif baru di Indonesia. Sampai akhirnya, GM pada 28 Oktober 2019 lalu mengumumkan hengkang dari Indonesia, dengan menghentikan penjualan mobil mulai Maret 2020.

Berdasarkan situs Chevrolet Indonesia, cikal bakal kiprah GM di Indonesia berawal dari NV General Motors Java Handel Maatschappij (NVGMJHM) yang didirikan sebagai perusahaan terbatas sesuai hukum Jawa, Dutch EastIndies pada 3 Februari 1927.

Chevrolet menjadi ujung tombak penjualan GM di Indonesia sehingga permintaan pasar yang tinggi terhadap Chevrolet mendorong GM membangun pabrik perakitan di Tanjung Priok pada 1938. Pabrik ini jadi perakitan mobil yang pertama di Indonesia.

Menjelang kedatangan Jepang di Pulau Jawa pada 9 Maret 1942, seluruh mesin, peralatan dan sebagainya dihancurkan oleh pihak militer Belanda.

Selanjutnya kegiatan operasional NV GMJHM dibekukan pada 24 Maret 1942. Para staf dan karyawan yang berkebangsaan Amerika, Inggris dan Belanda segera ditangkap dan pabrik tersebut dikuasai oleh tentara Jepang.

GM Corp pun hengkang dari Hindia Belanda dan menarik seluruh investasi dari NVGMJHM pada 31 Desember 1942.

Setelah Perang Dunia II, GM Overseas Operation cabang Jakarta dibentuk untuk menjaga kelangsungan operasional GM di Netherlands East Indies. Nama tersebut kemudian berubah menjadi Djakarta Branch dan ditugaskan untuk mengoperasikan pabrik perakitan setelah perang.

Sementara kegiatan NV GMJHM hanya dibatasi untuk melindungi seluruh aset GM sebelum perang. Dalam rapat umum pemegang saham pada 14 April 1956, diputuskan untuk melikuidasi NV GMJHM dan Djakarta Branch.

Pada April 1955, seluruh aset lain yang tercatat dalam daftar GM Java dan Djakarta Branch dijual kepada Gatja Motor, sebuah perusahaan lokal Indonesia di Sunter Jakarta Utara. Pamor mobil-mobil AS dan Eropa di Indonesia, semenjak itu memang mengalami penurunan, semenjak maraknya mobil Jepang yang mulai mendapat tempat bagi konsumen di Indonesia.

"Mobil-mobil keluaran AS yang sampai 1960-an mendominasi ruas-ruas jalan di kota-kota besar di Indonesia, pada awal 1970-an berangsur-angsur menghilang. Mulai digantikan oleh mobil-mobil keluaran Jepang," tulis James Luhulima, dalam Sejarah Mobil dan Kisah Kehadiran Mobil di Negeri Ini (2012).

Selanjutnya, GM kembali mengoperasikan pabriknya yang ada di Pondok Ungu, Bekasi pada 2005 yang sempat berhenti. Selain itu, jaringan sales dan diler pun mulai ditata kembali.

Pada April 2013, pabrik di Pondok Ungu memproduksi low MPV bernama Chevrolet Spin dengan kapasitas produksi 40 ribu per tahun. Namun, berselang dua tahun, tepatnya pada Juni 2015 pabrik Spin akhirnya ditutup, kalah bersaing dengan pemain low MPW lainnya.

Kini, GM dengan Chevrolet menghadapi tantangan, dan sementara waktu memilihi 'menyerah' dengan mengumumkan hengkang dari Indonesia mulai Maret 2020.

Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara, mengatakan alasan GM hengkang dari Indonesia, karena GM tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan bagi perusahaan.

"Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia, seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing," katanya dikutip CNBC Indonesia. Semenjak menutup pabrik Spin di Pondok Ungu, GM memang menggantungkan pasokan produk dari impor.

Berdasarkan laman chevrolet.co.id, GM hanya punya empat produk yang dipasarkan, antara lain:
  • New Chevrolet Spark Rp200,5 juta
  • Chevrolet Trax Rp 291,5 juta hingga Rp318,5 juta
  • New Chevrolet Trailblazer Rp438,5 juta hingga Rp 480,5 juta
  • Chevrolet Colorado Rp 414,5 juta hingga Rp 549,5 juta.

(hoi/hoi) Next Article Terungkap! Alasan GM Hengkang dari Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular