Sayonara! Ini Surat Perpisahan Chevrolet Hengkang dari RI

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 March 2020 08:21
Akhir Maret 2020 adalah batas terakhir penjualan GM di Indonesia
Foto: Chevrolet Spark (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi Anda penggemar mobil produksi General Motors (GM) seperti Chevrolet, akhir Maret 2020 adalah batas terakhir penjualan mereka di Indonesia. Setelah Maret 2020, Chevrolet tak lagi menjual mobil di Indonesia.

Pada laman chevrolet.co.id, mereka membuat surat pemberitahuan soal kebijakan penghentian penjualan di Indonesia. Seperti dikutip CNBC Indonesia, Senin (2/3), surat pemberitahuan itu berjudul GM Menghentikan Penjualan Kendaraan Baru, Tetap Melanjutkan Layanan Purna Jual Dan Customer Services Kepada Pelanggan Di Indonesia.

"General Motors (GM) akan menghentikan kegiatan penjualan kendaraan baru di Indonesia pada akhir Maret 2020," jelas GM.

Pada penjelasannya, pihak GM berjanji tetap berkomitmen untuk melayani pelanggannya, melalui Chevrolet, dengan tetap melanjutkan pemberian jaminan dan layanan purna jual di seluruh Indonesia.



"Para pemilik Chevrolet dapat memastikan bahwa kami akan tetap menghargai seluruh garansi kendaraan dan memberikan layanan serta dukungan purna jual. Pelanggan akan tetap mendapatkan layanan perawatan dan perbaikan kendaraan Chevrolet yang dimiliki di outlet resmi yang tersebar di seluruh Indonesia," jelas GM

GM membuka Pusat layanan pelanggan Chevrolet Indonesia tujuannya untuk memberikan informasi atas pertanyaan-pertanyaan para pelanggannya melalui saluran.

• 1500 951

• 08111024389

• 08111824389

Pada laman tersebut, GM menegaskan bahwa akan tetap memberikan dukungan purna jual, jaminan serta perawatan untuk para pelanggan. Namun, tak menjelaskan apakah dukungan purna jual tersebut mencakup spare part dan sampai kapan tak ada keterangan.

Surat pemberitahuan ini sekaligus menegaskan ihwal keputusan GM yang hengkang dari Indonesia pada Oktober 2019 lalu. Keputusan GM hengkang ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia, di masa yang akan datang.

Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara, mengatakan alasan GM hengkang dari Indonesia, karena GM tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan.

"Faktor-faktor ini juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia, seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing," katanya Oktober 2019 lalu.

Keputusan Chevrolet di Indonesia, bersamaan dengan keputusan Chevrolet di Thailand yang menutup pabrik dengan mem-PHK 1.500 karyawan pada Maret 2020.


(hoi/hoi) Next Article Terungkap! Alasan GM Hengkang dari Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular