Ribuan Babi Mati Mendadak di NTT, Mirip di Sumut & Bali

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
28 February 2020 16:39
Kematian massal babi terjadi di NTT.
Foto: Rumah potong hewan Babi di Kawasan Neglasari, Tangeran, Banten, Kamis 19/9. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kematian babi secara massal terjadi di beberapa lokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pihak badan karantina kementerian pertanian (Kementan) melakukan pengetatan angkutan hewan hidup dan produk hewan dari Timor Leste, sebagai lokasi terdekat dengan NTT.

Seperti dilaporkan Straits Times, Jumat (28/2), ada 2.825 babi telah mati hingga Kamis (27/2) dari lima lokasi di NTT. Kematian ini dikaitkan dengan African swine fever (ASF) atau flu babi Afrika.

Sebelum kejadian di NTT, peristiwa kematian babi massal terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dan Bali. Di Sumut, ada 47 ribu babi mati, dan di Bali mencapai 1.700 babi mati karena flu babi afrika.



Kematian ribuan ekor babi di Bali sempat menimbulkan keresahan karena menjadi ancaman bagi populasi babi lainnya yang masih hidup. Jumlahnya tidak main-main, setidaknya ada 1 juta ekor babi lainnya yang harus dihindari dari kematian di Bali, seperti yang disampaikan Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali I Ketut Hari Suyasa, beberapa waktu lalu.

African swine fever (ASF) sempat menjangkiti China, dan membuat pusing pemerintah di sana. ASF sejauh ini hanya menular antara babi ke babi.
(hoi/hoi) Next Article Virus Misterius Diduga Picu Kematian Seribuan Babi di Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular