
Ancaman 'Kiamat' Babi Nyata, Sekarang Menyerang Negara Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 1.000 babi akan dimusnahkan menyusul ditemukannya dua kasus flu babi di sebuah peternakan di wilayah Lazio di Kota Roma, Italia.
Para pejabat setempat pun khawatir kondisi tersebut akan menjadi pukulan bagi industri daging babi negara itu.
"Kami harus memusnahkan semua babi di daerah yang terkontaminasi dengan sangat cepat," tutur Angelo Ferrari, orang yang bertugas menangani krisis tersebut kepada kantor berita AGI, dikutip AFP, Jumat (10/6/2022).
"Makin cepat kita bertindak cepat dan tepat, makin besar harapan kita bahwa kerugian akan dapat ditekan," imbuhnya.
Menurut asosiasi pertanian Confagricoltura, Italia, dengan sekitar 8,9 juta babi, adalah produsen daging babi terbesar ketujuh di Uni Eropa. Industri babi di Uni Eropa memiliki nilai mencapai 8 miliar euro atau setara US$ 9,1 miliar.
Adapun, dua kasus demam babi Afrika yang terdeteksi di Lazio adalah yang pertama di antara babi yang diternakkan di Italia. Sebelumnya, kasus terdeteksi pada babi hutan pada Januari di Italia Utara, kemudian di wilayah Lazio.
Flu babi Afrika (ASF) tidak memengaruhi manusia, tetapi menular dan fatal bagi babi ternak dan babi hutan liar sehingga wabah tersebut berpotensi menghancurkan industri daging babi.
![]() |
Sebelumnya, wabah serupa di China pada 2018, produsen daging babi terbesar di dunia, memaksa pemerintah setempat memusnahkan jutaan babi untuk menghentikan penyebaran wabah.
Penyakit ini telah ada di Afrika selama beberapa dekade. Dalam laporan 3 Desember lalu tentang virus tersebut, Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) mengatakan ASF telah dilaporkan di 32 negara di lima benua dunia sejak Januari 2020.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-Gara Babi di China, Orang RI Susah Makan Tahu-Tempe