5 Negara Ini Darurat Corona, Awas Ekonomi RI Kena Dampaknya!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
25 February 2020 17:27
Dampaknya Ke Indonesia
Foto: Suasana Gedung di Jakarta (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Indonesia saat ini ekonominya sedang terpapar ke wabah virus corona. Ekonomi RI jauh dari kata tahan (immune) dari shock eksternal. Virus corona yang terus menelan korban baru membuat aktivitas perdagangan terganggu. Artinya aktivitas ekspor dan impor Indonesia juga berpotensi terhambat.

Virus corona juga menyerang negara-negara pusat manufaktur global seperti China, Korea Selatan dan Jepang berpotensi besar kembali menyebabkan gangguan pada rantai pasok global.

Indonesia banyak menggantungkan impor bahan baku untuk industri manufaktur. Dengan adanya wabah virus corona ini sektor manufaktur dalam negeri kembali berpotensi tertekan.



Dari sisi investasi, merebaknya virus corona di negara-negara investor terbesar RI berpotensi menghambat jalannya investasi. Padahal Indonesia mengandalkan aliran dana masuk dari investasi asing (PMA) untuk merealisasikan berbagai ambisinya terutama utuk pembangunan infrastruktur.



Sementara itu, ketika ada wabah pemerintah berbagai negara cenderung mengeluarkan imbauan hingga larangan bagi warganya untuk bepergian ke daerah-daerah yang berisiko.

Beberapa negara yang sudah terjangkit bahkan mengambil langkah karantina. Akibatnya kunjungan dari wisatawan mancanegara ke Indonesia terancam turun.

Pariwisata sendiri merupakan sektor yang sumbangsih devisanya besar. Kala sektor pariwisata terutama kunjungan turis asing turun, maka sumbangsih devisa juga ikut turun. Artinya amunisi BI untuk menjaga stabilitas rupiah menjadi terbatas.

Ekonomi China, Jepang, Korea Selatan dan Singapura beberapa tahun terakhir mengalami perlambatan. China tumbuh terendah dalam 30 tahun terakhir. Sementara ekonomi Korea Selatan tumbuh terendah dalam 10 tahun.

Jepang dan Singapura malah terancam masuk ke dalam jurang resesi. Dengan adanya kasus virus corona ini, bank investasi global Morgan Stanley memperkirakan pertumbuhan ekonomi China pada semester I 2020 terdampak sebesar 0,8-1,3 persen poin, ekonomi Jepang terdampak 0,5-0,6 persen poin dan ekonomi Korea Selatan berpotensi terdampak 0,9-1,2 persen poin.

Melihat realita itu, pertumbuhan ekonomi RI berada dalam ancaman dari shock eksternal. Untuk meredam dampak tersebut Bank Indonesia selaku otoritas moneter mengambil keputusan untuk menurunkan suku bunga acuan BI 7 DRRR sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%.

Namun dengan ancaman ekspor impor yang tertekan, aktivitas manufaktur yang berpotensi kembali terkontraksi, aliran investasi yang bisa jadi seret maka bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi RI bisa di bawah 5% lagi. Amit-amit, semoga hal itu tidak terjadi.




TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular