Gegara Harga Gas Cs, Setoran Kas Negara dari ESDM Bisa Turun

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
25 February 2020 08:38
Polemik harga gas industri sampai turunnya harga komoditas bikin PNBP sektor ESDM bakal turun tahun ini
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sektor energi tahun ini diproyeksikan turun. Akibat rencana pemerintah menurunkan harga gas industri menjadi US$ 6 per MMBTU, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No.40 Tahun 2016. Sehingga terjadi pemotongan jatah pemerintah.

Anggota Komisi XI DPR Ramson Siagian mengatakan target PNBP 2020 sektor energi diproyeksikan akan menurun. Sehingga perlu ada peningkatan PNBP dari sektor lain untuk menutup berkurangnya pendapatan PNBP khususnya di sektor Migas.

"Ya ini memang konsekuensinya maksud saya harus mencari peningkatan penerimaan negara juga termausk PNBP di sektor lain. Makanya seperti kita misalnya untuk sumber daya alam non Migas, batu bara, nikel, semuanya kita tadi telusuri semua PNBPnya," ungkapnya selepas Panja Komisi XI DPR dengan BUMN Energi, Senin, (24/02/2020).

Lebih lanjut dirinya mengatakan PNBP dari sektor tambang seperti batu bara juga masih rendah. Oleh karena itu, perlu diskusi lebih lanjut dengen Kementerian Keuangan sebagai wakil pemerintah. Pembahasan untuk mendapatkan referensi potensi PNBP dari sumber daya non Migas.

"Karena hanya Rp 26 triliun total semua termasuk batu bara, nikel, emas semua. Itu turun sedikit," ungkapnya.



Pihak industri yang menikmati subsidi nantinya diharapkan bisa semakin kompetitif. Dirinya mencontohkan industri pupuk, harga pupuk mestinya turun agar subsidinya tidak besar. Meski dirinya tidak yakin hal ini bisa mebambal PNBP yang berkurang.

"Memang pupuk raw materialnya cukup banyak yang menggunakan gas. Kalau itu agak mungkin sulit (menambal PNBP) hanya leibh kompettif aja, mungkin kalau untungnya makin gede atau harga pupuknya dikurangi," terangnya.

Direktur Utama MIND ID Orius Petrus Moedak mengatakan terjadi penurunan setoran PNBP tahun 2019 dibandingkan 2018. Hal ini dikarenakan produksi yang mulanya open pit menjadi underground.

"Ya turun signifikan. Jadi kita tidak ekpsor. Biaya ekspor kan juga turun.  Nanti tahun depan baru bakal balik lagi di 70-80% lah.

Direktur Keuangan Perusahaan Gas Negara Arie Nobelta Kaban belum menyampaikan setoran PNBP tahun 2019 karena masih diaudit. Arie menerangkan, pihaknya masih terus melakukan diskusi perihal mekanisme yang akan digunakan untuk menurunkan harga gas industri.

Soal kepastian skema yang akan digunakan pihaknya masih menunggu pemerintah. "Kalau kita nggak minta pengurangan, intinya net marginnya itu jangan berkurang walaupun ada kebijakan pemerintah di US$ 6 itu aja," paparnya.

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero ) Dharmawan Samsu mengatakan setoran PNBP tahun 2019 mencapai Rp 43 triliun. Fluktuasi harga minyak menjadi salah satu penentu. Pasalnya berdasarkan asumsi harga minyak 2019 rata-rata US$ 63 per barel, namun realosasinya sekitar US$ 70 per barel.

Pertamina berencana akan memproduksi 920 ribu barel equivalent per hari kombinasi antara gas dan minyak. "Tahun ini proyeksi masih US$ 63 jadi saa rasa itu cukup aman. Naik dong (PNBP) kalau produkai naik harus

[Gambas:Video CNBC]



nya naik dan kita akan berusaha menurunkan cost melalui optimisasi," paparnya.



(gus) Next Article Produksi Migas Merosot, PNBP ESDM Turun 20% Jadi Rp 172 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular