Benarkah Kejayaan Sepeda Motor di RI Segera Berakhir?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
20 February 2020 14:49
Saatnya Bilang Sayonara?
Foto: Suasana Stasiun MRT Istimewa twitter @mrtjakarta
Di sisi lain pemerintah juga terus memperbaiki sektor infrastruktur dan transportasi publik secara masif dalam lima tahun terakhir dalam rangka meningkatkan konektivitas.

Dalam lima tahun pemerintahan Jokowi, pemerintah telah membangun 3.194 km jalan pembatasan, 1.387 km jalan tol, 811,89 km rel kereta api, 136 pelabuhan dan 15 bandara. Belum lagi adanya transportasi seperti MRT dan LRT yang semakin menghubungkan Jakarta dengan kota sekitarnya.

Transportasi publik di Indonesia memang semakin berbenah. Namun apakah ini jadi penyebab volume penjualan sepeda motor tanah air mengalami penurunan dalam 9 tahun terakhir dan cenderung stagnan sejak 2015?

Masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan seperti itu. Sepeda motor masih menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia terutama yang berpenghasilan menengah-rendah.

Transportasi publik memang dibangun secara masif, tetapi masih terbatas di kota-kota besar saja. Untuk bisa membuat masyarakat Indonesia beralih dari motor ke transportasi publik, setidaknya ada beberapa faktor yang harus dipenuhi.

Persoalan konektivitas yang semakin tinggi disertai dengan ketersediaan moda transportasi yang memadai di berbagai daerah di Indonesia tidak hanya di kota-kota besar saja.

Peningkatan konektivitas memang terus diupayakan oleh pemerintah. Pada APBN 2020, pemerintah menganggarkan Rp 423,3 triliun dana untuk pembangunan infrastruktur seperti membangun jalan sepanjang 486 km dan penyelesaian rel kereta sepanjang 238,8 km.

Sementara ketersediaan moda transportasi juga harus jadi sorotan. Jika infrastrukturnya ada tetapi kendaraannya tidak ada ya percuma. Tidak hanya tersedia saja, tetapi moda transportasi juga harus memberikan keunggulan lain dibanding sepeda motor seperti lebih efisien dari segi waktu maupun ongkos.

Jika faktor-faktor tersebut terpenuhi tak menutup kemungkinan perlahan-lahan orang mulai beralih ke transportasi umum. Namun untuk sekarang jika ada peralihan dari sepeda motor ke transportasi publik jumlahnya belumlah signifikan dan masih terjadi di kota-kota besar saja yang moda transportasi publiknya memadai.

Berkaca pada transportasi publik di negara lain, negara-negara yang maju biasanya lebih banyak mengandalkan moda transportasi umumnya. Sehingga pangsa perjalanan yang menggunakan transportasi publik terhadap total perjalanan tergolong besar. Singapura bukan lah negara yang ramah dengan sepeda motor.

Di Singapura, menurut studi yang dilakukan oleh Asosiasi Transportasi Umum Internasional (UITP) jumlah perjalanan menggunakan transportasi publik mencapai 2,5 miliar perjalanan pada 2015. Penggunaan transportasi publik di Singapura diperkirakan terus tumbuh dan setidaknya 10% lebih tinggi dari rata-rata penggunaan di negara lain yang juga dievaluasi dalam kajian tersebut.



TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular