Duh! Dampak Buruk Corona ke Pariwisata RI Bisa 7 Bulan Lebih

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
19 February 2020 15:51
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga.
Foto: Penjualan masker di salah satu pasar di Jakarta (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Merebaknya virus corona berdampak pada pariwisata Indonesia. Hal itu dibahas dalam rapat koordinasi di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danis Sumadilaga yang hadir dalam rapat itu menjelaskan rapat ini untuk mengantisipasi turunnya wisatawan. Dalam hal ini, pihaknya mendapat tugas mengenai perbaikan kualitas air bersih.

"Kita tadi itu salah satu sorotannya mengenai air bersih hygiene. Kita harus tingkatkan hygiene buat kesehatan. Bicara air bersih dan sanitasi. Tadi diidentifikasi di berbagai tempat wisata masalah hygiene, toilet jadi concern," kata Danis.

Persiapan infrastruktur ini terutama dilakukan pada lima destinasi super prioritas. Dia menilai, dampak dari virus corona ke pariwisata paling tidak dirasakan sampai tujuh bulan ke depan. Rentang waktu tersebut yang perlu diantisipasi.

"Bisa sampai tujuh bulan atau lebih katanya ikuti pola waktu ada SARS ada 7-10 bulan," imbuhnya.



Karena itu, langkah konkret terus dikaji. Saat ini, masalah fasilitas umum seperti toilet di sejumlah destinasi wisata ikut jadi sorotan.

"Kalau kesehatan dan hygiene, tidak ada corona kan tetap mesti dijaga. Identifikasinya kan salah satu competitiveness kita itu kurang di kebersihan dan kenyamanan," urainya.

"Kita misalnya sedang siapkan incinerator di Labuan Bajo. Lalu beberapa daerah dari sekian liter per detik akan dikembangkan air bersihnya. Sampai ke toilet dan lainnya pun akan kita lihat juga," lanjutnya.

(miq/miq) Next Article Duh! Virus Corona Bikin Pariwisata Bali Porak-poranda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular