
Corona Ancam Ekonomi RI, Pak Jokowi Mau Siapkan BLT?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
18 February 2020 09:00

Cara menjaga konsumsi rumah tangga adalah mempertahankan inflasi tetap rendah. Tidak mudah, karena harga sejumlah bahan pangan mulai melonjak gara-gara pasokan dari China yang menipis. Penyebabnya apa lagi kalau bukan Corona.
Contoh, Indonesia banyak mendatangkan bawang putih dari China, bahkan sekitar 90% bawang putih impor datang dari negara tersebut. Pada Januari-Oktober 2019, nilai impor bawang putih Indonesia dari China adalah US$ 332,91 juta.
Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga bawang putih ukuran sedang secara nasional pada 21 Januari adalah Rp 35.600/kg. Hari ini, harganya adalah Rp 53.250/kg. Luar biasa...
Cara lain untuk mendorong konsumsi rumah tangga adalah melalui intervensi fiskal. Misalnya dengan pemberian subsidi langsung kepada masyarakat seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Staf Khusus Presiden Arif Budimanta mengatakan pemerintah akan melakukan berbagai upaya mitigasi atas kemungkinan potensi menurunnya kinerja perekonomian nasional, dengan tetap mempertahankan daya beli masyarakat.
"Semua negara saat ini berusaha memompa perekonomiannya untuk dapat tetap tumbuh. ini adalah salah harapan yg harus terus dipupuk," jelas Arif melalui pesan singkatnya, dikutip Selasa (18/2/2020).
"Untuk Itu kita juga menerapkan sejumlah langkah berupa bauran kebijakan baik suku bunga, insentif fiskal, bantuan sosial, agar perekonomian nasional kita tetap tumbuh secara berkualitas," katanya.
Berbagai kemungkinan pun saat ini tengah dikaji pemerintah, salah satunya penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) maupun memberikan kembali subsidi selisih bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Berbagai kemungkinan sedang dikaji, untuk menjadi suatu paket kebijakan yang memilki daya dorong optimum," kata Arif.
Pemberian BLT adalah solusi cepat (quick fix) yang terbukti mampu menjaga konsumsi rumah tangga. Pemerintahan SBY memberi BLT pada 2008 sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. BLT ampuh membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,3% pada 2008, bahkan lebih baik
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah pun akan berupaya menjaga sendi perekonomian melalui berbagai instrumen. Salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan anggaran belanja.
"Pertama supaya anggaran untuk belanja barang dikejar. Belanja modal. Kedua pembangunan yang dijalankan melalui padat karya semua kementerian, anggaran daerah juga dipercepat," jelas Moeldoko. (hps/hps)
Contoh, Indonesia banyak mendatangkan bawang putih dari China, bahkan sekitar 90% bawang putih impor datang dari negara tersebut. Pada Januari-Oktober 2019, nilai impor bawang putih Indonesia dari China adalah US$ 332,91 juta.
Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), rata-rata harga bawang putih ukuran sedang secara nasional pada 21 Januari adalah Rp 35.600/kg. Hari ini, harganya adalah Rp 53.250/kg. Luar biasa...
Staf Khusus Presiden Arif Budimanta mengatakan pemerintah akan melakukan berbagai upaya mitigasi atas kemungkinan potensi menurunnya kinerja perekonomian nasional, dengan tetap mempertahankan daya beli masyarakat.
"Semua negara saat ini berusaha memompa perekonomiannya untuk dapat tetap tumbuh. ini adalah salah harapan yg harus terus dipupuk," jelas Arif melalui pesan singkatnya, dikutip Selasa (18/2/2020).
"Untuk Itu kita juga menerapkan sejumlah langkah berupa bauran kebijakan baik suku bunga, insentif fiskal, bantuan sosial, agar perekonomian nasional kita tetap tumbuh secara berkualitas," katanya.
Berbagai kemungkinan pun saat ini tengah dikaji pemerintah, salah satunya penyerahan bantuan langsung tunai (BLT) maupun memberikan kembali subsidi selisih bunga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
"Berbagai kemungkinan sedang dikaji, untuk menjadi suatu paket kebijakan yang memilki daya dorong optimum," kata Arif.
Pemberian BLT adalah solusi cepat (quick fix) yang terbukti mampu menjaga konsumsi rumah tangga. Pemerintahan SBY memberi BLT pada 2008 sebagai kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. BLT ampuh membuat pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5,3% pada 2008, bahkan lebih baik
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah pun akan berupaya menjaga sendi perekonomian melalui berbagai instrumen. Salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan anggaran belanja.
"Pertama supaya anggaran untuk belanja barang dikejar. Belanja modal. Kedua pembangunan yang dijalankan melalui padat karya semua kementerian, anggaran daerah juga dipercepat," jelas Moeldoko. (hps/hps)
Pages
Most Popular