
Jokowi Perintahkan 689 Anggota ISIS eks WNI Dicekal!
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
13 February 2020 14:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengunggah postingan terbaru di media sosial perihal keputusan pemerintah tidak memulangkan 689 ISIS eks WNI. Seperti dikutip dari akun Twitter resmi Jokowi, yaitu @jokowi, kepala negara menjelaskan pemerintah bertanggung jawab terhadap 260 juta orang penduduk Indonesia.
"Karena itu, pemerintah tidak berencana memulangkan para anggota ISIS eks WNI," tulis Jokowi seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (13/2/2020).
Sebagai tindak lanjut, Jokowi mengaku telah memerintahkan agar 689 orang itu diidentifikasi satu per satu.
"Datanya dimasukkan ke imigrasi (Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia) untuk proses cekal," kata Jokowi.
Lantas, bagaimana dengan mereka yang berstatus anak-anak?
"Kita memang masih memberi peluang untuk yatim, yatim piatu, yang masih anak-anak di bawah 10 tahun. Tapi kita belum tahu apakah ada atau tidak ada. Semua akan terlihat setelah proses identifikasi dan verifikasi nantinya," kata Jokowi.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memutuskan untuk tidak memulangkan 689 ISIS eks WNI ke Tanah Air. Keputusan itu diambil dalam rapat kabinet yang digelar tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris, bahkan tidak akan memulangkan foreign terrorist fighter (FTF) ke Indonesia," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.
"Keputusan rapat tadi pemerintah harus beri rasa aman dari ancaman teroris dan virus-virus baru terhadap 267 juta rakyat Indonesia. Karena kalau FTF ini pulang bisa jadi virus baru yang membuat rakyat 267 juta tidak aman," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article Pendapat Pribadi Jokowi: Ogah Pulangkan 660 WNI Eks ISIS
"Karena itu, pemerintah tidak berencana memulangkan para anggota ISIS eks WNI," tulis Jokowi seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (13/2/2020).
Sebagai tindak lanjut, Jokowi mengaku telah memerintahkan agar 689 orang itu diidentifikasi satu per satu.
Lantas, bagaimana dengan mereka yang berstatus anak-anak?
"Kita memang masih memberi peluang untuk yatim, yatim piatu, yang masih anak-anak di bawah 10 tahun. Tapi kita belum tahu apakah ada atau tidak ada. Semua akan terlihat setelah proses identifikasi dan verifikasi nantinya," kata Jokowi.
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memutuskan untuk tidak memulangkan 689 ISIS eks WNI ke Tanah Air. Keputusan itu diambil dalam rapat kabinet yang digelar tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2/2020).
"Pemerintah tidak ada rencana memulangkan teroris, bahkan tidak akan memulangkan foreign terrorist fighter (FTF) ke Indonesia," ujar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md.
"Keputusan rapat tadi pemerintah harus beri rasa aman dari ancaman teroris dan virus-virus baru terhadap 267 juta rakyat Indonesia. Karena kalau FTF ini pulang bisa jadi virus baru yang membuat rakyat 267 juta tidak aman," lanjutnya.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/dru) Next Article Pendapat Pribadi Jokowi: Ogah Pulangkan 660 WNI Eks ISIS
Most Popular