
IMF Pesimistis Gegara Corona, Siapa Lagi yang Kurang Pede?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 February 2020 11:38

Pendapat senada juga keluar dari sejumlah institusi lain. Riset IHS Markit menyebutkan, virus SARS membuat Produk Domestik Bruto (PDB) China berkurang 1%. Sedangkan virus Corona diperkirakan memangkas pertumbuhan ekonomi China sebesar 1,1 poin persentase pada tahun ini.
IHS Markit memperkirakan ekonomi China tumbuh 5,8% pada 2020. Penurunan 1,1 poin persentase berarti pertumbuhan ekonomi China menjadi hanya 4,7%.
Pada 2019, ekonomi China tumbuh 6,1% dan menjadi yang paling lemah setidaknya sejak 1992. Kalau benar pertumbuhan ekonomi 2020 di bawah 5%, berarti akan menjadi rekor baru.
"Ekonomi China saat ini lebih rentan dibandingkan saat wabah SARS. Apalagi pertumbuhan ekonomi memang dalam tren melambat akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Ditambah lagi sekarang ada penutupan rute perjalanan ke China oleh berbagai negara dan penurunan produksi manufaktur dalam negeri akibat libur Imlek yang diperpanjang," sebut riset IHS Markit.
Seperti halnya IMF, HIS Markit juga melihat dampak virus Corona terhadap perekonomian dunia lebih terasa dibandingkan SARS. Ini karena peran China di percaturan ekonomi global yang semakin besar.
"Pada 2002, China menyumbang 4,2% dari PDB dunia. Sekarang menjadi 16,3%. China juga merupakan importir terbesar kedua di dunia dengan porsi 10,4% dari total impor dunia," tulis riset IHS Markit.
(aji)
IHS Markit memperkirakan ekonomi China tumbuh 5,8% pada 2020. Penurunan 1,1 poin persentase berarti pertumbuhan ekonomi China menjadi hanya 4,7%.
Pada 2019, ekonomi China tumbuh 6,1% dan menjadi yang paling lemah setidaknya sejak 1992. Kalau benar pertumbuhan ekonomi 2020 di bawah 5%, berarti akan menjadi rekor baru.
"Ekonomi China saat ini lebih rentan dibandingkan saat wabah SARS. Apalagi pertumbuhan ekonomi memang dalam tren melambat akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Ditambah lagi sekarang ada penutupan rute perjalanan ke China oleh berbagai negara dan penurunan produksi manufaktur dalam negeri akibat libur Imlek yang diperpanjang," sebut riset IHS Markit.
Seperti halnya IMF, HIS Markit juga melihat dampak virus Corona terhadap perekonomian dunia lebih terasa dibandingkan SARS. Ini karena peran China di percaturan ekonomi global yang semakin besar.
"Pada 2002, China menyumbang 4,2% dari PDB dunia. Sekarang menjadi 16,3%. China juga merupakan importir terbesar kedua di dunia dengan porsi 10,4% dari total impor dunia," tulis riset IHS Markit.
![]() |
(aji)
Next Page
Rantai Pasok Global Pasti Terganggu
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular