
Siap-siap! Hari Ini Buruh Grebek DPR Protes Omnibus Law
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
12 February 2020 06:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Buruh bakal turun aksi ke depan gedung DPR, Rabu (12/2/2020). Mereka bakal memprotes Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) yang dianggap sangat memberatkan kalangan buruh.
"Sikap kami jelas. Kalau omnibus law mereduksi atau mengurangi kesejahteraan buruh. Kami akan tolak habis-habisan," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Selasa (11/2/20).
Persoalan utamanya karena buruh yang tak pernah dilibatkan dalam pembahasan. Ia menyesalkan sikap kementerian terkait yang tidak pernah melibatkan buruh tapi banyak melibatkan pengusaha.
"Satu hal yang kita ingatkan, agar buruh diajak bicara. Bukan diundang untuk diberitahukan bahwa ini sudah selesai, Sangat berbeda. Kami ingin masuk ke dalam pembahasan. Mengidentifikasi masalah satu persatu. Bisa berargumentasi dan mengusulkan secara langsung," sebut pimpinan salah satu perusahaan BUMN konstruksi raksasa itu.
Hingga kini, Andi Gani mengaku belum memiliki draf RUU.
Senada, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Ahmad Dasco juga menyebut belum mendapat draft RUU dari pemerintah. Dia menyebut kemungkinan dalam waktu dekat, pemerintah akan memberikan draftnya.
"Kalau nggak hari ini (kemarin), besok (hari ini) sih katanya," kata Sufmi kepada CNBC Indonesia pada Rakernas Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Jika memang hari ini draft RUU Omnibus Law Cilaka diterima DPR, maka akan berbarengan dengan aksi yang dilaksanakan buruh. Dijadwalkan, perwakilan buruh akan ditemui oleh pimpinan DPR nantinya.
Sufmi menyatakan akan mengajak buruh dalam merumuskan isi dari RUU tersebut secara bersama. Ia mengklaim sudah berbicara dengan buruh sebelum isu ini mencuat.
"Jika biasanya RUU itu ada daftar isian masalah dari fraksi-fraksi. Tetapi kali ini kita akan coba terobosan baru, DPR RI akan beri kesempatan kepada pihak-pihak terkait yang merasa terkena dampak 1 RUU untuk buat inventarisasi masalah. Nanti ada teman-teman pekerja buat tim-tim kecil, silahkan buat daftar inventarisasi masalah," jelasnya.
(sef/sef) Next Article Puan: Pemerintah Belum Kirim Draf Omnibus Law
"Sikap kami jelas. Kalau omnibus law mereduksi atau mengurangi kesejahteraan buruh. Kami akan tolak habis-habisan," ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Selasa (11/2/20).
"Satu hal yang kita ingatkan, agar buruh diajak bicara. Bukan diundang untuk diberitahukan bahwa ini sudah selesai, Sangat berbeda. Kami ingin masuk ke dalam pembahasan. Mengidentifikasi masalah satu persatu. Bisa berargumentasi dan mengusulkan secara langsung," sebut pimpinan salah satu perusahaan BUMN konstruksi raksasa itu.
Hingga kini, Andi Gani mengaku belum memiliki draf RUU.
Senada, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Ahmad Dasco juga menyebut belum mendapat draft RUU dari pemerintah. Dia menyebut kemungkinan dalam waktu dekat, pemerintah akan memberikan draftnya.
"Kalau nggak hari ini (kemarin), besok (hari ini) sih katanya," kata Sufmi kepada CNBC Indonesia pada Rakernas Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Jika memang hari ini draft RUU Omnibus Law Cilaka diterima DPR, maka akan berbarengan dengan aksi yang dilaksanakan buruh. Dijadwalkan, perwakilan buruh akan ditemui oleh pimpinan DPR nantinya.
Sufmi menyatakan akan mengajak buruh dalam merumuskan isi dari RUU tersebut secara bersama. Ia mengklaim sudah berbicara dengan buruh sebelum isu ini mencuat.
"Jika biasanya RUU itu ada daftar isian masalah dari fraksi-fraksi. Tetapi kali ini kita akan coba terobosan baru, DPR RI akan beri kesempatan kepada pihak-pihak terkait yang merasa terkena dampak 1 RUU untuk buat inventarisasi masalah. Nanti ada teman-teman pekerja buat tim-tim kecil, silahkan buat daftar inventarisasi masalah," jelasnya.
(sef/sef) Next Article Puan: Pemerintah Belum Kirim Draf Omnibus Law
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular