
Pak Jokowi! Pantas Ekonomi RI Lesu, Sektor 'Seksi' Lesu Darah
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 February 2020 09:35

Perlambatan konsumsi pemerintah di akhir tahun kemungkinan besar disebabkan karena bertepatan dengan periode kabinet jilid dua Jokowi yang menteri-menterinya banyak dari kalangan yang baru sehingga lebih hati-hati dalam mengelola anggaran.
Meski begitu, pertumbuhan 0,48% tetap sulit diterima. Padahal andai konsumsi pemerintah bisa tumbuh 1% saja, maka bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2019 masih di kisaran 5%. Sayang sekali...
Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Kini kapal raksasa berbendera merah putih yang mengangkut lebih dari 260 juta penumpang ini telah mengarungi lautan samudera 2020.
Tantangan baru yang ada sudah di depan mata. Kalau 2019 ada perang dagang, di tahun 2020 sudah ada virus corona. Virus yang merebak awal tahun ini berpotensi besar memukul perekonomian China.
Hal yang harus diantisipasi adalah, China merupakan mitra dagang terbesar sekaligus investor strategis RI. Jadi kalau ekonomi China terpukul dampaknya juga bisa dirasakan oleh RI.
Kajian yang dilakukan Bank Dunia menyebutkan, kalau perekonomian China turun 1 persen poin saja, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terpangkas 0,4 persen poin.
Kajian S&P memperkirakan jika virus corona terus merebak dan tak terkendali maka perekonomian China bisa terpangkas 1,2 persen poin. Itu artinya…. (amit-amit, jangan sampai!).
Itulah tantangan berat yang sudah menghadang perekonomian dalam negeri sejak awal tahun ini. Semoga kita semua siap menghadapinya bukan dengan tangan kosong, tetapi dengan amunisi yang memang didesain untuk menghalau rintangan, sehingga bahtera besar ini dapat ‘selamat’.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Meski begitu, pertumbuhan 0,48% tetap sulit diterima. Padahal andai konsumsi pemerintah bisa tumbuh 1% saja, maka bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2019 masih di kisaran 5%. Sayang sekali...
Namun apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur. Kini kapal raksasa berbendera merah putih yang mengangkut lebih dari 260 juta penumpang ini telah mengarungi lautan samudera 2020.
Hal yang harus diantisipasi adalah, China merupakan mitra dagang terbesar sekaligus investor strategis RI. Jadi kalau ekonomi China terpukul dampaknya juga bisa dirasakan oleh RI.
Kajian yang dilakukan Bank Dunia menyebutkan, kalau perekonomian China turun 1 persen poin saja, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terpangkas 0,4 persen poin.
Kajian S&P memperkirakan jika virus corona terus merebak dan tak terkendali maka perekonomian China bisa terpangkas 1,2 persen poin. Itu artinya…. (amit-amit, jangan sampai!).
Itulah tantangan berat yang sudah menghadang perekonomian dalam negeri sejak awal tahun ini. Semoga kita semua siap menghadapinya bukan dengan tangan kosong, tetapi dengan amunisi yang memang didesain untuk menghalau rintangan, sehingga bahtera besar ini dapat ‘selamat’.
TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/twg)
Pages
Most Popular