
Pipa Gas Cirebon - Semarang 255 KM Rp 2,3 T Mulai Dibangun
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
07 February 2020 16:05

Semarang, CNBC Indonesia - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PT Rekayasa Industri melakukan groundbreaking pembangunan pipa gas ruas transmisi Cirebon - Semarang yang bertempat di Rest Area Tol KM 379A , Ruas Tol Semarang - Batang, Jumat, (7/02/2020).
Hadir dalam acara ini Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, Direktur Utama PT Rekayasa Industri Yanuar Budinorman, Ulama besar Indonesia Habib Luthfi bin Yahya, Plh Sekda Jateng Herru Setiadhie, dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP Yusuf Didi Setiarto.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan pembangunan pipa ini menjadi komitmen BPH Migas sejak 14 tahun lalu. Dirinya meminta agar pembangunan bisa selesai tepat waktu 24 bulan ke depan.
"Harus selesai 7 Februari 2022, Presiden Jokowi atau Menteri ESDM nanti meresmikan," ungkapnya dalam sambutan.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menghentikan pasokan gas ke Singapura tepatnya pada tahun 2023. Di mana penghentian ini bertujuan untuk memenuhi pasokan dalam negeri.
"ESDM bilang 2023 setop ekspor gas 300 MMSCFD selama ini gas diekspor hanya komoditas, tidak ada nilai tambah. Kalau dirubah sebagai gas produksi nilai tambah, Pupuk Kujang kali bisa bangun, ada di Kendal Brebes Perpres 40 disusun per 1 April gas U$S 6 per MMBTU," imbuhnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menyebut Rekayasa Industri dan BPH Migas berkomitmen menyelesaikan tepat waktu. Setelah 14 tahun, menyambung pulau Jawa dengan pipa gas akan direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pesan pak Menteri, penyediaan energi nasional gas perlu ditingkatkan sebagia kebutuhan primer kebuthan energi. Pembangunan pipa transmisi untuk mendukung ketahanan enegi nasional," terangnya.
Direktur Utama PT Rekayasa Industri Yanuar Budinorman sambutannya mengatakan pipa gas ruas transmisi Cirebon - Semarang adalah peoyek yang sudah lama ditunggu. Dirinya berharap agar pembangunan pipa ini berdampak positif di Jawa Tengah dan sekitarnya. Sehingga perekonomian masyarakat semakin meningkat.
"Kalau lihat dari pipanya yang tersambung Semarang - Cirebon, sehingga kita harapkan tingkatkan perekonomian. Harga tenaga kerja masih sangat kompetitif, sehingga dengan adanya pabrik di sini kan tingkatkan perekonomian. Dan pemakaian gas akan semakin meningkat," terangnya.
Dirinya menyebut dari panjang pipa 255 km, hanya 8 km yang menggunakan jalur kota, sisanya melewati jalur tol. Pihaknya berkomitmen akan menyelesaikan pembangunan dalam 24 bulan ke depan.
"Kita bisa selesaikan ini dengan tepat waktu. Ada 3 meter kedalaman sehingga tidak terjadi kebocoran. Dengan tersambungnya pipa ini, industri kaca dan lain-lain ada, pupuk karena harga gas 6 U$S harusnya bisa masuk," terangnya.
Pipa transmisi Cirebon - Semarang ini masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Menghubungkan pipa sepanjang Jawa (trans jawa) dari Banten hingga Jawa Timur dengan Panjang ±1.538 km.
Keberadaan pipa ini juga untuk mendukung terintegrasinya pipa Trans Sumatera dan Trans Jawa sepanjang total diperkirakan mencapai 3.574 km dengan ruas yang belum di lelang adalah dari KEK Sei Mangke - Dumai dan memanfaatkan pipa dedicated hilir di Muara Bekasi - Tegalgede sepanjang 37 km sebagai pipa open access (3rd part access).
Berdasarkan Rencana Induk tahun 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas Cirebon - Semarang. PT Rekayasa Industri (Rekind) ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 dengan spesifikasi penawaran lelang adalah diameter 28", panjang 255 Km, kapasitas desain 350-500 MMSCFD.
(gus) Next Article FGD di Pontianak, BPH Migas Dorong Pipa Gas Trans Kalimantan
Hadir dalam acara ini Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial, Direktur Utama PT Rekayasa Industri Yanuar Budinorman, Ulama besar Indonesia Habib Luthfi bin Yahya, Plh Sekda Jateng Herru Setiadhie, dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian I KSP Yusuf Didi Setiarto.
Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa mengatakan pembangunan pipa ini menjadi komitmen BPH Migas sejak 14 tahun lalu. Dirinya meminta agar pembangunan bisa selesai tepat waktu 24 bulan ke depan.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menghentikan pasokan gas ke Singapura tepatnya pada tahun 2023. Di mana penghentian ini bertujuan untuk memenuhi pasokan dalam negeri.
"ESDM bilang 2023 setop ekspor gas 300 MMSCFD selama ini gas diekspor hanya komoditas, tidak ada nilai tambah. Kalau dirubah sebagai gas produksi nilai tambah, Pupuk Kujang kali bisa bangun, ada di Kendal Brebes Perpres 40 disusun per 1 April gas U$S 6 per MMBTU," imbuhnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menyebut Rekayasa Industri dan BPH Migas berkomitmen menyelesaikan tepat waktu. Setelah 14 tahun, menyambung pulau Jawa dengan pipa gas akan direalisasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pesan pak Menteri, penyediaan energi nasional gas perlu ditingkatkan sebagia kebutuhan primer kebuthan energi. Pembangunan pipa transmisi untuk mendukung ketahanan enegi nasional," terangnya.
Direktur Utama PT Rekayasa Industri Yanuar Budinorman sambutannya mengatakan pipa gas ruas transmisi Cirebon - Semarang adalah peoyek yang sudah lama ditunggu. Dirinya berharap agar pembangunan pipa ini berdampak positif di Jawa Tengah dan sekitarnya. Sehingga perekonomian masyarakat semakin meningkat.
"Kalau lihat dari pipanya yang tersambung Semarang - Cirebon, sehingga kita harapkan tingkatkan perekonomian. Harga tenaga kerja masih sangat kompetitif, sehingga dengan adanya pabrik di sini kan tingkatkan perekonomian. Dan pemakaian gas akan semakin meningkat," terangnya.
Dirinya menyebut dari panjang pipa 255 km, hanya 8 km yang menggunakan jalur kota, sisanya melewati jalur tol. Pihaknya berkomitmen akan menyelesaikan pembangunan dalam 24 bulan ke depan.
"Kita bisa selesaikan ini dengan tepat waktu. Ada 3 meter kedalaman sehingga tidak terjadi kebocoran. Dengan tersambungnya pipa ini, industri kaca dan lain-lain ada, pupuk karena harga gas 6 U$S harusnya bisa masuk," terangnya.
Pipa transmisi Cirebon - Semarang ini masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN). Menghubungkan pipa sepanjang Jawa (trans jawa) dari Banten hingga Jawa Timur dengan Panjang ±1.538 km.
![]() |
Keberadaan pipa ini juga untuk mendukung terintegrasinya pipa Trans Sumatera dan Trans Jawa sepanjang total diperkirakan mencapai 3.574 km dengan ruas yang belum di lelang adalah dari KEK Sei Mangke - Dumai dan memanfaatkan pipa dedicated hilir di Muara Bekasi - Tegalgede sepanjang 37 km sebagai pipa open access (3rd part access).
Berdasarkan Rencana Induk tahun 2006 BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas Cirebon - Semarang. PT Rekayasa Industri (Rekind) ditetapkan sebagai pemenang lelang berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006 dengan spesifikasi penawaran lelang adalah diameter 28", panjang 255 Km, kapasitas desain 350-500 MMSCFD.
(gus) Next Article FGD di Pontianak, BPH Migas Dorong Pipa Gas Trans Kalimantan
Most Popular