Internasional

Pakai Backsound Love Hurts, Ini Euforia Trump Batal Lengser

News - Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 February 2020 13:17
residen Amerika Serikat (AS) Donald Trump memosting video 'kemenangan' di Twitternya pada Kamis (6/2/2020). Foto: Ketua DPR Nancy Pelosi merobek salinan pidato Presiden Donald Trum (Leah Millis/Pool via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memosting video 'kemenangan' di Twitternya pada Kamis (6/2/2020). Video itu diposting pasca Senat AS mengumumkan bahwa Trump tidak jadi dimakzulkan (impeached).


Video berdurasi dua menit 20 detik itu memunculkan berbagai potongan momen di mana wajah Trump terlihat sangat percaya diri. Sementara ekspresi Ketua DPR AS Nancy Pelosi terlihat kecewa. Pelosi adalah orang yang mengusung dilakukannya penyelidikan dan sidang pemakzulan pada Trump.


"Amerika Serikat kita lebih kuat dari sebelumnya," kata Trump dalam salah satu cuplikan di video yang memiliki backsound lagu 'Love Hurts' dari Band Nazareth itu.


Di menit-menit awal video, Trump terlihat mengabaikan jabatan tangan dari Pelosi. Sementara di akhir video, Pelosi terlihat merobek naskah pidato Trump yang disebut State of the Union (SOTU).

Dalam postingan yang lebih awal, Trump menyatakan keputusan Senat untuk tidak memakzulkannya adalah sebuah kemenangan untuk AS. Ia juga menambahkan akan membuat pernyataan resmi keesokan harinya.

"Saya akan membuat pernyataan publik besok pukul 12:00 siang dari @WhiteHouse untuk membahas Kemenangan Negara kita atas Tipuan Pemakzulan!" tulis Presiden ke-45 AS itu.


Sebelumnya dari hasil pemungutan suara di senat terhadap dua pasal pemakzulan Trump, hasilnya menunjukkan lebih banyak yang menolak pemakzulannya.

Di pasal pertama, yaitu pasal penyalahgunaan kekuasaan, 52 suara menolak dakwaan sedangkan 48 menerima. Sementara di pasal kedua, terkait obstruksi (upaya menghalangi) kongres, sebanyak 53 anggota Senat menolak sementara 47 menerima dakwaan itu.

Pemungutan suara ini menjadi langkah terakhir dalam proses pemakzulan Trump. Seperti diketahui, politik AS menganut sistem bikameral.

Sehingga pemakzulan tak hanya harus disetujui DPR AS tapi juga Senat. DPR AS kini dikuasai oposisi Trump, Partai Demokrat. Sedangkan Senat AS, dikuasai Partai Republik.

Trump menjadi Presiden ke-3 AS yang melalui proses pemakzulan. Sama seperti dua presiden sebelumnya, Andrew Jackson dan Bill Clinton, Trump juga kini lolos dari upaya "pendongkelan" itu.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya

Bukan Pertama, Trump Presiden AS Ke-3 yang Hadapi Pemakzulan


(sef/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading