
Sah, Indonesia Jadi Korban Perang Dagang! Ini Buktinya
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 February 2020 06:30

Industri batu bara dan pengilangan migas sebenarnya membaik, meski laju pertumbuhannya masih lambat. Pada kuartal IV-2019, industri ini tumbuh 1,06% YoY. Membaik ketimbang kuartal sebelumnya yang terkontraksi alias tumbuh negatif -0,8% maupun periode yang pada 2018 yang -0,01%.
Masalahnya memang ada di industri non-migas. Pada kuartal IV-2019, industri non-migas tumbuh 3,94% YoY. Melambat dibandingkan pencapaian kuartal III-2019 (4,68%) dan kuartal IV-2018 (4,73%).
Sementara untuk keseluruhan 2019, industri batu bara dan pengilangan migas masih -1,1%. Kontraksinya lebih dalam ketimbang 2018 yang -0,01%.
Industri manufaktur non-migas selama 2019 tumbuh 4,34%. Melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 4,77%.
Pada kuartal IV-2019, sejumlah industri mengalami perlambatan bahkan ada yang sampai kontraksi seperti alat angkutan (-2,13% YoY) serta barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (-2,13%). Dua sub-sektor ini juga mengalami kontraksi sepanjang 2019, masing-masing -3,43% dan -0,51%.
(aji)
Masalahnya memang ada di industri non-migas. Pada kuartal IV-2019, industri non-migas tumbuh 3,94% YoY. Melambat dibandingkan pencapaian kuartal III-2019 (4,68%) dan kuartal IV-2018 (4,73%).
Sementara untuk keseluruhan 2019, industri batu bara dan pengilangan migas masih -1,1%. Kontraksinya lebih dalam ketimbang 2018 yang -0,01%.
Industri manufaktur non-migas selama 2019 tumbuh 4,34%. Melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan pertumbuhan 4,77%.
Pada kuartal IV-2019, sejumlah industri mengalami perlambatan bahkan ada yang sampai kontraksi seperti alat angkutan (-2,13% YoY) serta barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (-2,13%). Dua sub-sektor ini juga mengalami kontraksi sepanjang 2019, masing-masing -3,43% dan -0,51%.
![]() |
(aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular