'Industri Manufaktur yang Melambat Perlu Jadi Perhatian'

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
05 February 2020 18:52
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut industri pengolahan atau manufaktur sepanjang 2019 menurun.
Foto: Mobil ekspor di pelabuhan IPCC, Tanjung Priok. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut industri pengolahan atau manufaktur sepanjang 2019 menurun. BPS menilai, ini perlu jadi perhatian mengingat manufaktur merupakan salah satu sektor penopang perekonomian RI.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, industri manufaktur pada kuartal IV-2019 tumbuh 3,66% lebih rendah jika dibandingkan kuartal IV-2018 yang hanya tumbuh 4,25%.

Industri manufaktur sepanjang 2019 juga menurun jika dibandingkan industri manufaktur sepanjang 2018. Di mana pada 2019, industri manufaktur tumbuh 3,8% turun 12,4% jika dibandingkan pertumbuhan manufaktur pada 2018 yang tumbuh 4,3%.

"[Industri manufaktur] di kuartal IV-2018 sampai 4,25%. Berpengaruh besar ke ekonomi Indonesia, karena peranan industri nomer satu. Ini perlu dijadikan perhatian," kata Suhariyanto di kantornya, Rabu (5/2/2020).

Lebih rinci industri batubara dan pengilangan migas tumbuh 1,06% pada kuartal IV-2019 atau meningkat jika dibandingkan pada kuartal IV-2018. Adapun sepanjang 2019, sektor ini mengalami kontraksi atau minus 1,10% lebih tinggi dibandingkan dengan kontraksi yang terjadi pada 2018 yang minus 0,01%.

Sementara dari industri nonmigas, pertumbuhan pada kuartal IV-2019 mencapai 3,94% lebih rendah dibandingkan dengan kuartal IV-2018 yang mencapai 4,73%. Sepanjang tahun, industri ini juga mengalami penurunan, pada 2019 tumbuh 4,34%, lebih rendah dari pertumbuhan yang terjadi sepanjang 2018, yang tumbuh 4,77%.

Industri nonmigas pada industri makanan dan minuman yang terjadi pada kuartal IV-2019, kata Suhariyanto didukung oleh peningkatan kinerja industri di beberapa provinsi yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap pembentukan nilai tambah nasional.

Sementara industri kima, farmasi, dan obat tradisional pada kuartal IV-2019 tumbuh didorong peningkatan produksi bahan kimia, barang dari kimia serta produk farmasi, obat kimia, dan obat tradisional.

"Pada industri tekstil dan pakaian jadi, pada kuartal IV-2019 tumbuh didukung oleh peningkatan produksi pakaian jadi di daerah-daerah yang merupakan kantong produksi dan permintaan luar negeri yang masih tumbuh," ujar Suhariyanto.


[Gambas:Video CNBC]







(dru) Next Article LIVE NOW! BPS Rilis Neraca Perdagangan September 2019

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular